nusabali

Pengusaha Keripik Pare Kesulitan Bahan Baku

  • www.nusabali.com-pengusaha-keripik-pare-kesulitan-bahan-baku

AMLAPURA, NusaBali
Pengusaha keripik pare, I Dewa Juni Antara, mengaku kesulitan bahan baku. Imbasnya, belum bisa memproduksi keripik paya dalam jumlah besar.

Rata-rata produksi tiap hari hanya 5 kilogram. Pare didapatkan dari petani Desa/Kecamatan Kintamani, Bangli dengan harga Rp 8.000-Rp 10.000 per kilogram.

Dewa Juni Antara mengaku membuat keripik pare dengan oven. Sekali mesin open dioperasikan mampu memproduksi 200 gram. Pare diiris tipis-tipis lalu digoreng. Setelah digoreng masukkan oven selama 20 menit dengan suhu 200 derajat celcius agar kadar minyak hilang. Keluar dari oven keripik siap dikemas. Rata-rata per hari mengemas 50 bungkus dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus. “Sudah dapat pelanggan namun kami kesulitan bahan baku,” ungkap Dewa Juni Antara saat ditemui di stand pameran Bulan Bung Karno, Taman Budaya Candra Buana, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Selasa (29/6).

Bupati I Gede Dana mengapresiasi adanya produk olahan dengan inovasi baru dari buah pare. Biasanya buah pare rasanya pahit, setelah diolah jadi barang bernilai ekonomi tinggi. “Saya berjanji menjembatani pemasaran keripik pare ini,” ungkap Bupati Gede Dana. *k16

Komentar