nusabali

Skema PTM di Tabanan, yang Diajarkan di Sekolah Mapel Pokok

  • www.nusabali.com-skema-ptm-di-tabanan-yang-diajarkan-di-sekolah-mapel-pokok

TABANAN, NusaBali
Dinas Pendidikan menarget pembelajaran tatap muka (PTM) di Tabanan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada 12 Juli mendatang.

Segala persiapan telah dilakukan, termasuk pada Rabu (30/6) besok akan menggelar simulasi PTM di SMPN 2 Tabanan. Sebenarnya PTM di Tabanan sudah siap. Dinas Pendidikan, sekolah di Tabanan, dan Dinas Kesehatan sudah mendukung dan mendorong segera diberlakukan PTM. Namun kembali lagi di Tabanan masih menunggu keputusan pimpinan.

Bahkan Dinas Pendidikan Tabanan telah menyiapkan skema pembelajaran jika PTM bisa dilaksanakan. Salah satunya siswa akan masuk sekolah sepekan 2 kali. Pelajaran yang diberikan di sekolah adalah pelajaran pokok yang sifatnya menerangkan. Selebihnya akan dilaksanakan secara daring (online).

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, mengatakan terkait PTM di Tabanan sebenarnya sudah dilakukan pembahasan berulang kali. Baik dengan Sekda Tabanan maupun dengan DPRD Tabanan. “Pada prinsipnya Dinas Pendidikan dan sekolah di Tabanan telah siap menggelar PTM. Namun tetap harus menunggu keputusan pimpinan,” jelas Darmawita, Senin (28/6), saat menjadi narasumber agenda Kopi Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) di Tabanan.

Bahkan untuk menunjang kesiapan PTM, Dinas Pendidikan akan menggelar simulasi PTM pada Rabu (30/6) besok. Simulasi ditempatkan di SMPN 2 Tabanan, karena jumlah murid di sekolah tersebut paling banyak.

“Simulasi yang kami gelar bertujuan memaksimalkan persiapan, kemudian baru kami akan laporkan ke pimpinan, setelah itu menunggu keputusan,” tegas Darmawita.

Darmawita menerangkan, skema PTM jika diizinkan sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Tabanan. Salah satunya siswa akan masuk 2 kali seminggu dengan jumlah terbatas. Dalam satu kali pertemuan diberikan 2 mata pelajaran dengan waktu seluruhnya 90 menit. “Jadi kita gelar seminggu hanya dua kali masuk. Pelajaran yang diberikan di sekolah pelajaran yang sifatnya menerangkan seperti Matematika,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Tabanan I Wayan Widarsa, mengungkapkan sejatinya untuk digelarnya PTM, SMPN 1 Tabanan telah siap. Protokol kesehatan ketat dibuat sesuai dengan standar. “Kami juga sudah siap pola pembelajaran jika PTM digelar, yakni pola pembelajaran daring dan luring. Karena memang PTM yang akan digelar sifatnya masih terbatas,” kata Widarsa.

Yang jelas, menurut Widarsa, begitu nanti PTM digelar, pihaknya akan lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa. Dengan harapan siswa bisa belajar lebih semangat meskipun di tengah kedaruratan belajar karena pandemi Covid-19.

Bahkan menurut Widarsa, jika PTM segera diizinkan, SMPN 1 Tabanan telah melakukan simulasi bersama warga sekolah serta melibatkan orangtua siswa. Ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran PTM yang akan diterapkan. “Apalagi kami di SMPN 1 Tabanan punya dua pintu gerbang sekolah. Jadi kami sudah siapkan skenario agar siswa tidak berkerumun ketika pulang sekolah,” tegasnya.

Dukungan dan kesiapan dari Dinas Kesehatan terkait dengan PTM juga didorong. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika,  guru di Tabanan sudah sebagian besar mengikuti vaksinasi tahap I. Tinggal menunggu vaksinasi tahap II saja. “Pada prinsinya setuju PTM digelar, tinggal prokesnya dilaksanakan dengan ketat,” tegasnya.

Apalagi PTM di zona hijau, khususnya jenjang SD. sangat mungkin digelar. Seperti di daerah Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, daerah Kecamatan Penebel, dan daerah Kecamatan Baturiti bisa digelar PTM. “Saya lihat mereka (warga sekolah) juga datang ke sekolah untuk piket, jadi bisa digelar PTM. Kecuali memang siswa SMP dan SMA harus dilakukan pengkajian lebih bagus karena guru dan siswa mereka heterogen,” kata Suratmika.

Menurut Suratmika, sekarang di Tabanan kasus aktif Covid-19 mencapai 28 orang. Mereka sebagian besar melakukan isolasi mandiri. Kasus Covid-19 seminggu terakhir memang ada peningkatan. Ini karena adanya klaster upacara menikah di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan. “Kami sudah tangani, langsung dihandle puskesmas. Secara umum Tabanan saat ini statusnya oranye,” tandas Suratmika. *des

Komentar