nusabali

Ditarget Tuntas Agustus 2021

Proyek Drainase dan Trotoar 3 Km

  • www.nusabali.com-ditarget-tuntas-agustus-2021

Dari tiga titik proyek tersebut, panjang total pengerjaan drainase dan trotoar sekitar 3 kilometer, dengan anggaran Rp 13 miliar.

SINGARAJA, NusaBali

Sejak delapan bulan belakangan, perwajahan kota khususnya di Jalan Surapati, Jalan Ahmad Yani, dan Jelantik Gingsir, terlihat krodit. Situasi berdebu hingga kemacetan arus lalu lintas juga sering terlihat.  Hal tersebut diakibatkan proyek pembangunan drainase dan trotoar yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Buleleng dari pemerintah pusat. Proyek yang didanai sepenuhnya dari pemerintah pusat ini ditargetkan tuntas pada Bulan Agustus 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra, Minggu (20/6) kemarin mengatakan, proyek pembangunan drainase dna trotoar tersebut awalnya memang diusulkan pemerintah Kabupaten Buleleng. “Sejak lama kita di Buleleng menginginkan memiliki trotoar dan drainase yang representatif untuk mempercantik wajah kota dan jalan menjadi lebih lebar, seperti di Kodya Denpasar. Akhirnya tahun kemarin (2020,red) diberikan anggaran dari pemerintah pusat yang dikerjakan oleh Balai Jalan, karena ruas jalan adalah aset jalan nasional,” kata Adiptha.

Dari tiga titik proyek tersebut, panjang total pengerjaan drainase dan trotoar sekitar 3 kilometer, dengan anggaran Rp 13 miliar. Jumlah anggaran tersebut yang dikelola Balai Jalan juga sudah termasuk pembuatan dua titik sodetan di Jalan Ahmad Yani Barat, untuk pengendalian banjir. “Sodetan ada dua itik di wilayah Kelurahan Banyuasri yang merupakan saluran dari Desa Baktiseraga yang ada di wilayah hulunya. Daerah ini saat musim hujan memang selalu langganan banjir, sehingga kami usulkan juga sodetan saluran air ke arah pantai diperbesar,” imbuh dia.

Hanya saja, setelah sodetan selesai, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang memanfaatkan aliran tersebut untuk bijak menyampah. Adiptha mengatakan dari hasil evaluasi pencegahan dan penanganan bencana banjir yang terjadi selama ini, banyak sampah-sampah besar yang ditemukan di dalam saluran drainase. Seperti batang pohon kayu besar, kasur bekas, hingga kursi kayu. “Kami tidak bisa pastikan dan jaminkan tidak ada banjir setelah ini, karena kesadaran membuang sampah masyarakat dengan baik masih sangat buruk. Tim kami sering menemukan sampah yang tak seharusnya dibuang di drainase. Untuk itu struktur bangunan yang sudah bagus harus dibarengi dengan kesadaran masyarakatnya,” tegas dia.

Sementara itu, pihaknya juga memohonkan permakluman kepada seluruh masyarakat yang melintasi proyek dengan situasi berdebu dan sering macet. Dinas PUTR sudah berupaya berkoordinasi dengan Balai Jalan untuk mengatur pengerjaan proyek oleh rekanan. Kekroditan sejauh ini terjadi karena pekerjaan dilakukan di dua sisi jalan, sehingga tumpukan material, pekerjaan proyek sering kali memicu kemacetan jalan. “Mohon maaf jika sering macet, idealnya memang pekerjaan satu sisi dulu sampai tuntas baru geser. Kemungkinan karena kejar waktu, kami sudah koordinasikan dengan Balai Jalan,” tutup dia. *k23

Komentar