nusabali

Pandemi, Waroeng Steak Indonesia Malah Ciptakan Lapangan Kerja Baru

  • www.nusabali.com-pandemi-waroeng-steak-indonesia-malah-ciptakan-lapangan-kerja-baru

MANGUPURA, NusaBali.com - Masa pandemi lebih banyak membuat pelaku bisnis pontang-panting hingga menutup usahanya. Namun kondisi ini tak berlaku bagi PT Waroeng Steak & Shake yang malah menambah outletnya sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

“Pada awal pandemi, kami memang kesulitan. Omzet mengalami penurunan hingga 80 persen, dan sebanyak 60 persen karyawan terpaksa dirumahkan,” ungkap Marketing Manager PT Waroeng Steak & Shake, Darwoto.

Namun kondisi ini hanya berlangsung selama empat bulan. Setelah masa empat bulan pandemi yang banyak diwarnai dengan keterkejutan, kecemasan hingga diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), situasi pun perlahan mulai membaik. 

Setelah itu justru Waroeng Steak Indonesia yang memiliki 90 cabang di 16 provinsi tanah air ini menambah gerai baru mulai bulan Oktober 2020 hingga Juni 2021. “Kami berhasil menambah 16 cabang dalam waktu 8 bulan,” kata Darwoto.

Pada bulan September tahun ini, sejumlah outlet baru kembali dibuka di Bandung, Garut, Cibinong, Solo dan Lampung. Alhasil penambahan cabang ini cukup membantu penyerapan tenaga kerja yang pada masa pandemi ini sangat terdampak dan sulit mendapatkan lapangan kerja. “Penyerapan tenaga kerja lokal ini diharapkan ikut memberi kontribusi bagi daerah setempat,” kata Darwoto.

Kunci sukses Waroeng Steak & Shake sendiri tak lepas dari aneka menu steak yang ditawarkan memiliki banderol pahe.  Citra steak sebagai makanan mahal dan harus menyiapkan budget ratusan ribu dipatahkan oleh Waroeng Steak & Shake dengan memberi banderol murah meriah, mulai dari harga belasan ribu rupiah. “Makan steak tidak harus mahal,” kata Darwoto

Kunci sukses lain dari kulineri yang berpusat di Yogyakarta ini adalah keberanian melahirkan inovasi. Bukan hanya olahan daging sapi yang dijadikan steak, melainkan ikan dori juga menjadi menu andalan di resto ini karena kandungan gizi dan protein ikan dori dinilai sangat tinggi, selain tekstur daging lembut yang disukai masyarakat Indonesia.

Terakhir, terobosan menu steak sambal  korek juga ditawarkan bagi pelanggan yang suka cita rasa Indonesia. "Kami tetap inovasi untuk bisa bertahan, terakhir luncurkan produk steak sambal korek, taste sangat lokal sekali, Indonesia sekali, dan  dijual Rp 20 ribuan sudah termasuk sayur, telur dan nasi," kata Darwoto.

Diakuinya, dibanding dengan kompetitor sejenis, di Waroeng Steak & Shake harganya lebih ekonomis atau murah karena, memang pasar yang dibidik kelompok menengah ke bawah, utamanya pelajar dan mahasiswa. Karena itulah outlet Waroeng Steak & Shake kerap mendekati lokasi kampus.

“Tapi kami harus evaluasi juga. Karena saat pandemi, kampus dan sekolah banyak melakukan pembelajaran daring sehingga outlet dekat kampus jadi terdampak,” ujar Darwoto.

Di Bali sendiri, Waroeng Steak & Shake memiliki empat oulet.  Salah satunya berlokasi di Jalan Raya Kuta menjadi outlet terbesar dan terbagus di seluruh Indonesia. Suasana cozy dengan ruang luas membuat resto ini menjadi salah satu pilihan bagi penikmat kuliner Pulau Dewata atau wisatawan yang berada di Bali. *mao



Komentar