nusabali

Bukan Mie Instan Biasa, Mie Badrun Jadi Kuliner Istimewa di Denpasar

  • www.nusabali.com-bukan-mie-instan-biasa-mie-badrun-jadi-kuliner-istimewa-di-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com -  Penggemar kuliner, khususnya mie di Kota Denpasar familiar dengan nama Mie Badrun. Ya, kuliner dengan bahan dasar mie instan ini disajikan menarik dan nikmat hingga memiliki pelanggan setia.

Mie Badrun yang berlokasi di Jalan Turi 21 Kesiman ini  menggunakan gerobak sederhana dan menyediakan tempat makan lesehan di sebelahnya.  Usaha ini sudah dimulai sejak 1990 dan dijalankan oleh Badrun sendiri. Namun karena si pemilik nama sedang sakit, maka istrinya yang bernama Ayuni menjalankan usaha mie legendaris ini.


“Suami saya pemilik usaha ini, iya nama suami saya emang Badrun, nama suami saya langsung dijadikan nama usaha karena pengunjung sendiri yang menamai seperti itu,” ujar Ayuni, Jumat (18/6/2021).

Mie Badrun ini kerap viral karena bukan sekadar sajian mie instans biasa, melainkan dipadukan dengan tipat, sayur-sayuran, tahu, telur dan disirami bumbu kacang, dan sedikit taburan cabai potong. “Di sini hanya ada dua menu, mie goreng, dan mie kuah saja. Harga kedua menu itu sama hanya Rp 10.000 saja, sudah termasuk kerupuk,” ujar Ayuni.


Tapi jangan salah jam jika ingin mencicipi Mie Badrun. Karena jam bukanya baru dimulai pukul 18.00 hingga 01.00 dini hari. Dengan banderol harga ekonomis, pelanggan didominasi pelajar dan mahasiswa. Selain itu masyarakat umum juga cukup banyak karena mie instans tergolong makanan yang disukai semua kalangan.

“Sasarannya ya anak sekolahan, karena dulu kan pada saat sore hari anak-anak sudah pulang sekolah, mampir ke sini untuk beli makan, ramai-ramai. Kalau untuk anak sekolah Rp 10.000 kan masih terjangkau, dengan porsi yang lumayan banyak, dan komponen hidangannya juga tidak hanya mie instan saja, namun ada nilai gizinya juga, seperti serat dari sayuran, protein dari kacang dan telur,” ungkap Ayuni.

Pada awal pandemic, Mie Badrun pun terkena dampaknya hingga tutup selama tiga bulan. Kini kunjungan pelanggan sudah mulai naik. “Pada awal pandemi kemarin hanya kedatangan 20 orang, 30 orang saja, karena banyak masyarakat juga yang belum berani keluar pada saat itu, tapi sekarang pengunjung sudah sampai 50 orang – 70 orang per harinya,” kata Ayuni.

I Komang Dana, 49, salah satu pengunjung Mie Badrun mengatakan bahwa dirinya merupakan salah satu pelanggan setia dari Mie Badrun tersebut. “Sepulang kerja, kalau lapar saya sempatkan mampir ke Mie Badrun ini, harganya murah, rasanya enak juga,” ujar karyawan sebuah hotel di Sanur ini.

Mie Badrun pun menerima pesanan juga untuk acara ataupun kegiatan lainnya, dengan cara mampir ke gerobak jualannya. “Kalau melalui HP, saya kadang lupa. Jadi kalau ada yang mau pesan untuk acara, langsung datang saja ke sini sehari sebelumnya, atau dua  hari sebelumnya, agar bisa langsung melakukan pembayaran awal (DP) nanti kami akan buatkan, lalu bisa diambil ke sini,” ujar Ayuni.

Ayuni pun berharap agar suaminya segera pulih dari sakit yang diderita dan bisa berjualan lagi. “Rindu rasanya berjualan bersama suami, dan banyak juga yang sudah langganan menanyakan, mana si Badrun, mana si Badrun, seperti itu,” tutupnya. *rma

TONTON JUGA:
VIRAL! Bajang Jegeg Jualan Nasi Jinggo 'Ayam Kampus'

Komentar