nusabali

Musim Kemarau, Dua Kecamatan di Tabanan Rawan Air Bersih

  • www.nusabali.com-musim-kemarau-dua-kecamatan-di-tabanan-rawan-air-bersih

TABANAN, NusaBali
Memasuki musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Bhuana Tabanan mencatat 2 kecamatan rawan pasokan air bersih, yakni Kecamatan Pupuan dan Kecamatan Selemadeg Timur.

Mengantisipasi hal tersebut, PDAM rutin melakukan pemeriksaan sejumlah pipa serta mewanti-wanti masyarakat agar menyiapkan tempat penampungan air.  Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amertha Bhuana Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas Perumda Air Minum Tirta Amertha Bhuana Agus Suanjaya, mengatakan sebagai awal persiapan memasuki musim kemarau, PDAM telah keliling melakukan pengecekan pipa induk di seluruh wilayah Tabanan.

Selain itu, PDAM sudah memeriksa sumber air yang rawan air macet. Sebagai pengalaman tahun sebelumnya sumber air yang mengalami penurunan debit air adalah sumber air Mekori di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, dan sumber air di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur.

Khusus sumber air Mekori ini dari hasil pemeriksaan telah mengalami penurunan 4 liter per detik yang sebelumnya 5 liter per detik. Sementara sumber air di Desa Gadungan belum ada penurunan, namun pengalaman sebelumnya saat musim kemarau debit airnya memang menurun. “Kami sudah lakukan pemeriksaan, debit air di Mekori memang sudah mulai turun, yang di Desa Gadungan belum,” tandas Agus Suanjaya, Jumat (11/6).

Kendati demikian, kata Agus Suanjaya, khusus sumber air Mekori yang melayani 400 pelanggan di Desa Belimbing saja, sekarang belum mempengaruhi distribusi air ke rumah penduduk. Namun biasanya distribusi air terganggu saat puncaknya musim kemarau yang akan berlangsung di bulan Agustus mendatang. “Puncak kemarau akan berlangsung sampai Agustus nanti, kalau setelah Agustus sudah musim hujan,” imbuhnya.

Untuk itu sebagai persiapan, PDAM telah mempersiapkan sistem gilir. Artinya pelanggan di setiap kompleks dialiri air secara bergilir. “Kalau pengalaman seperti tahun sebelumnya jika musim kemarau kita lakukan sistem gilir sehari. Dan biasanya pelanggan yang terganggu air ini saat puncak penggunaan air yakni pagi hari dan sore hari. Tidak sampai pelanggan tak mendapat distribusi air hingga berhari-hari,” katanya.

Agus Sanjaya pun mengimbau, memasuki musim kemarau ini masyarakat diminta untuk menyiapkan tempat penampungan air. Agar sewaktu-waktu ketika gangguan pasokan air terjadi, penampungan air bisa dimanfaatkan. *des

Komentar