nusabali

Berawal Iseng-Iseng Bikin Buket, Jegeg Sukawati Ini Sekarang Kebanjiran Pesanan

  • www.nusabali.com-berawal-iseng-iseng-bikin-buket-jegeg-sukawati-ini-sekarang-kebanjiran-pesanan

GIANYAR, NusaBali.com - Buket kini menjadi satu hadiah yang sering digunakan pada acara wisuda, graduation, pernikahan atau acara lain yang bersifat spesial.

Seiring perkembangan waktu dan zaman, kini buket pun mengalami perkembangan inovasi yang menggunakan media lain selain bunga. “Sekarang buket tidak harus selalu menggunakan bunga, dengan snack atau makanan ringan juga bisa. Hasilnya pun tidak kalah bagus dengan buket-buket bunga yang ada, tergantung dari bagaimana kreativitas seseorang merangkainya, dan dari segi harga pun buket makanan bisa menjadi relatif lebih murah,” ujar Ni Komang Trisna Damayanthi, penyedia jasa buket, Senin (7/6/2021).

Damayanthi pun membagikan kisah awalnya dalam membangun usaha jasa pembuatan buket yang ditekuninya tersebut. “Awalnya cuma iseng, pertama buat sendiri untuk hadiah pasangan waktu hari Valentine. Ternyata setelah diposting ke media sosial banyak yang suka, dan setelah itu mulai banyak yang pesan hingga sekarang," ungkap gadis asal Banjar Bedil, Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar ini.  


Damayanthi mengungkatkan bahwa untuk membuat buket sendiri sebenarnya tidak terlalu susah. Seseorang harus memiliki kesabaran dan juga ketelitian mengikuti langkah-langkahnya, karena banyak langkah-langkah pembuatan buket itu lumayan banyak, dari pemilihan bahan dasar, kertas, pita, tali, lem, hingga stick kayu.

"Untuk buket makanan biasanya dipesan karena harganya terjangkau, pembeli dapat menyesuaikan modalnya sendiri. Selain itu apabila dibandingkan dengan buket bunga yang hanya bisa dipajang, buket makanan setelah acara berlangsung bisa dinikmati bersama setelah acara," ungkapnya.

Kepada pelanggan, perempuan yang akrab disapa Mang Trisna ini membebaskan untuk memilih snack. Sementara kisaran harga mulai Rp75.000 sampai ratusan ribu rupiah. "Saya biasa posting di Instagram. Sasarannya, mahasiswa yang akan sidang skripsi, yudisium, wisuda. Ada juga untuk hadiah ulang tahun, dan sebagai hadiah untuk pasangan," imbuh Sarjana Sosial Jurusan Antropologi lulusan Universitas Udayana ini.

Usaha jasa pembuatan buket yang disediakan oleh Damayanthi dijual secara online. Melihat permintaan yang tinggi, dirinya pun bercita-cita membuka toko. "Mudah-mudahan terwujud," jelasnya.

Usaha jasa pembuatan buket yang didirikan oleh Damayanthi diberi nama @sun_bouquet. Setelah beberapa bulan merintis bisnis bouquetnya yang astungkara lancar, lalu muncul ide baru lagi untuk mengembangkan bisnis, yaitu dengan menjual X banner. "Saat ini lagi hits dan banyak dipesan atau digunakan oleh anak-anak milenial yang sedang sidang skripsi sebagai gift atas pencapaiannya," jelas runner up III Jegeg Desa Sukawati 2019 ini.

Damayanthi pun menyarankan agar para generasi muda aktif menyalurkan kreativitasnya, karena apabila ditekuni dengan giat, maka akan membuahkan hasil yang bagus bahkan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dan menjadi usaha yang menjanjikan. “Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi, masyarakat kini harus kreatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar, demi bertahan dan maju ke depan,” saran Damayanthi sembari tersenyum. *rma

Komentar