nusabali

Saudara Kandung Yatim Piatu Rencana Beli Kucit

  • www.nusabali.com-saudara-kandung-yatim-piatu-rencana-beli-kucit

AMLAPURA, NusaBali
Saudara kandung yatim piatu, Ni Made Ayu Setiawati, 17, dan I Nyoman Agus Putra, 14, menerima bantuan sembako dan bekal sekolah dari relawan Peduli Yatim Piatu PYP) Denpasar di Banjar Umanyar, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Selasa (1/6).

Masing-masing mendapatkan bekal sekolah Rp 1,6 juta. Sebagian bekal sekolah itu rencananya dibelikan kucit (bibit babi). Penyerahan bantuan dikoordinasikan oleh I Komang Edi.  Komang Edi berpesan kepada saudara kandung yatim piatu itu agar rajin belajar dan menamatkan pendidikannya. Saat ini Ni Made Ayu Setiawati duduk di kelas XI AKL (Akuntansi Kelembagaan) 2 SMKN Abang dan I Nyoman Agus Putra kelas VIIIa SMPN 3 Bebandem. “Sebagian bantuan bekal sekolah rencananya dibelikan kucit, itu sangat bagus. Mudah-mudahan berkembang sehingga punya bekal lebih banyak lagi,” ungkap Komang Edi.

Hadir saat penyerahan bantuan, relawan muda dari Duta GenRe (Generasi Berencana) Klungkung Dewa Ayu Dyana Santi Sahadewi, Kelian Banjar Umanyar I Nyoman Sudana, dan kerabat yatim piatu itu. Ayu Setiawati mengaku terharu atas bantuan yang datang silih berganti sehingga lebih percaya diri dan termotivasi untuk melanjutkan sekolah. Apalagi telah dapat bekal yang cukup. Sebelumnya dapat sepeda motor dari Yayasan Relawan Bali, tabungan pendidikan dan sembako dari Sekda Provinsi Bali I Dewa Made Indra. “Sekarang untuk makan telah tersedia cukup pangan, biaya pendidikan juga ada untuk beli paket internet, dan biaya transportasi ke sekolah. Sebagian nanti belikan bibit babi,” ungkap Ayu Setiawati.

Kelian Banjar Umanyar, I Nyoman Sudana mengakui Ni Made Ayu Setiawati ada rencana kursus tata rias. “Setelah punya ketrampilan, bisa buka usaha sendiri,” katanya. Nyoman Sudana mengungkapkan, saudara kandung yatim piatu itu numpang tidur di rumah kakaknya yang telah menikah di Banjar Umanyar, Ni Putu Ayu Riani. Sebab mereka tidak berani tinggal berdua di gubuknya yang ada di tengah tegalan, cukup jauh dari tetangga. Di gubuk mereka hanya memasak, usai makan, tidur dan belajar di rumah sang kakak. *k16

Komentar