nusabali

Berkah Petani Hingga Pesona Bagi Pelancong

Multiguna Bendungan Palasari di Desa Ekasari, Jembrana

  • www.nusabali.com-berkah-petani-hingga-pesona-bagi-pelancong

Sebelum ada Bendungan Titab - Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bendungan Palasari yang diresmikan Presiden Soeharto tahun 1989 ini, merupakan salah satu bendungan terbesar di Bali.

NEGARA, NusaBali

Bendungan Palasari di Banjar Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana, merupakan salah satu bendungan terkenal di Bali. Bendungan ini berkah bagi krama tani karena air di waduk ini mampu mengairi 10 subak dengan lahan pertanian seluas 933 hektare. Di sisi lain, kawasan bendungan ini memesona para pelancong era modern yang makin suka berekreasi di alam terbuka. Namun, kawasan ini belum ada izin dari pemegang otoritas bendungan untuk pengembangan wisata.

Bendungan yang menahan areal waduk seluas 100 hektare tersebut menjadi sumber pengairan irigasi lahan pertanian di seputaran Kecamatan Melaya, Jembrana. Sebelum ada Bendungan Titab - Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bendungan Palasari yang diresmikan Presiden Soeharto tahun 1989 ini, merupakan salah satu bendungan terbesar di Bali. Bendungan Palasari sejak diresmikan juga terkenal sebagai salah satu tempat rekreasi. Karena kawasan bendungan ini menawarkan pesona waduk menyerupai sebuah danau alami dengan latar belakang hutan lindung. Tak hanya untuk rekreasi, bendungan ini juga menjadi sarana edukasi atau media belajar bagi anak-anak pelajar dan mahasiswa. Sejak dulu, anak-anak pelajar sering berkunjung ke bendungan untuk mempelajari fungsi bendungan, antara lain menampung atau mengsistem tata air untuk subak, pencegahan banjir, antisipasi kemarau, dan lainnya.

Meski kondisinya masih sama seperti waktu diresmikan pada 24 tahun lalu, Bendungan Palasari ini masih cukup ramai dikunjungi wisatawan. Terutama saat hari-hari raya, seperti liburan Tahun Baru ataupun libur hari raya lainnya. Sementara tiap sore, juga tidak jarang warga lokal Jembrana menikmati suasana alam di bendungan ini.  "Kalau hari-hari libur, biasa ada orang dari Denpasar. Bahkan tidak jarang dari luar Bali," ujar Perbekel Ekasari I Gede Puja, saat ditemui NusaBali, Jumat (21/5) lalu.

Menurut Puja, adanya potensi daya tarik wisata di Bendungan Palasari, sebenarnya ingin dikembangkan masyarakat sekitar. Setidaknya ada sesuatu yang baru untuk membuat wisatawan ketagihan berkunjung ke bendungan ini. Namun, niat untuk mengembangkan daya tarik wisata itu, terkendala izin pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR selaku pemilik bendungan. "Sebenarnya masyarakat sekitar ingin juga dapat manfaat jika bendungan ini dikembangkan sebagai objek wisata. Tetapi sampai saat ini belum ada izin," ujarnya.

Puja mengatakan, saat ini Desa Ekasari juga tengah berusaha membangkitkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pokdarwis ini, juga diisi oleh sejumlah para mantan pelaku pariwisata yang ingin membangkitkan potensi wisata di desa setempat. Termasuk berusaha melirik potensi wisata di Bendungan Palasari. "Setelah ada Pokdarwis ini, kami juga akan berusaha membuat permohonan kembali ke Balai (Balai Wilayah Sungai). Mudah-mudahan nanti ada solusi," ujarnya.

Harapannya, dengan adanya Pokdarwis ini, nantinya ada restu dari pihak BWS untuk mengembangkan potensi wisata di wilayah bendungan. Semisal dibuatkan perjanjian dan kerja sama dengan sejumlah batasan yang ditentukan BWS. "Kami berharap ada perjanjian, saling mengisi. Kami menjaga kelestarian bendungan, dan dari pihak balai yang mengatur catatan-catatan ke Pokdarwis. Setidaknya, kami ada rencana di sana (Bendungan Palasari) buat semacam tempat untuk orang berfoto. Kalau bisa juga wisata air, keliling naik boat," ucapnya. *ode

Komentar