nusabali

Pencanangan Kampung Kerapu di Candikusuma, Bupati Tamba Dorong Sentra Perikanan

  • www.nusabali.com-pencanangan-kampung-kerapu-di-candikusuma-bupati-tamba-dorong-sentra-perikanan

NEGARA, NusaBali
Bupati I Nengah Tamba, menargetkan Kabupaten Jembrana sebagai daerah pemasok ikan kerapu.

Terlebih dengan keberadaan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, yang dicanangkan sebagai salah satu dari sembilan kampung kerapu di Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Dengan pencanangan ini, diharapkan mendongkrak perekonomian masyarakat yang bergerak di sektor perikanan.

Hal itu disampaikan Bupati Tamba usai menandatangani surat keputusan (SK) pencanangan Desa Candikusuma sebagai  kampung kerapu di pesisir pantai desa setempat, Selasa (25/5). Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penebaran bibit ikan kerapu di kawasan keramba budidaya kerapu.

Bupati Tamba mengatakan, salah satu bentuk komitmen mendukung kampung kerapu ini adalah membuat restoran kerapu terbesar. Harapannya, dengan tumbuhnya sentra-sentra perikanan, kampung kerapu di Desa Candikusuma ini menjadi pemasok pasar kerapu nasional dan internasional. “Kita akan menjadi satu-satunya kampung kerapu di Indonesia manakala pariwisata dan ekonomi kita sudah pulih. Kita sudah siap menjadi pemasok ikan kerapu yang tentunya kualitasnya harus dijaga,” ujarnya.

Menurut Bupati Tamba, tidak hanya budidaya kerapu yang perlu didorong. Tetapi juga budidaya kerang dan lobster yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan di Jembrana. “Nanti kita kembangkan lagi menjadi budidaya kerang dan lobster. Tujuannya tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di samping menggenjot PAD (pendapatan asli daerah) kita,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Bupati Tamba menambahkan, kampung kerapu ini juga menjadi salah satu pemecah persoalan pengangguran di tengah situasi pandemi Covid-19.  Dengan pencanangan kampung kerapu yang diperjuangkan Pemkab Jembrana ke pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan ini, dirinya yakin sektor perikanan akan ikut menggeliat. “Karena itu ke depan akan dibuat restoran kerapu, restoran kerang, dan restoran lobster terbesar. Sehingga saat pariwisata Bali kembali bangkit, akan menjadi destinasi wisata kuliner. Tentunya, harus didukung dengan infrastruktur jalan yang memadai untuk aksesibilitas wisatawan, sehingga memudahkan wisatawan datang ke Jembrana,” ucap Bupati Tamba.

Sementara Ketua Kelompok Keramba Manik Segara di Desa Candikusuma, Agus, mengatakan produksi ikan kerapu dari keramba jaring apung di laut selatan Desa Candikusuma ini memiliki kualitas ekspor ke sejumlah negara di Asia, seperti Tiongkok, Singapura, Jepang, termasuk ekspor ke Amerika. Namun sejak pandemi Covid-19, permintaan ekspor menurun drastis. “Sejak pandemi ini, permintaan sedikit, khususnya dari Tiongkok yang biasanya permintaan paling banyak,” ungkapnya.

Karena permintaan ekspor menurun, sambung Agus, hasil budidaya hanya disalurkan untuk mencukupi kebutuhan pasar lokal. Namun harga jual untuk ke pasar lokal, sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual ekspor. Dengan adanya pencanangan kampung kerapu di Desa Candikusuma, dirinya berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya nelayan, karena potensi perikanan di Jembrana bisa dikenal hingga tingkat nasional.

Di perairan pantai Desa Candikusuma terdapat 100 unit keramba budidaya kerapu dengan sistem keramba jaring apung. Dari hasil survei kondisi alam dan lokasi, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP rencana menetapkan kawasan budidaya ikan kerapu dengan keramba jaring apung di Desa Candikusuma ini sebagai kawasan pengembangan budidaya ikan kerapu berkelanjutan atau lebih dikenal dengan kampung kerapu. *ode

Komentar