Pandemi, Angkutan Siswa Gratis Tak Operasi

Karena sekolah masih menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, anggaran angkutan siswa gratis sekitar Rp 4 miliar tahun ini dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Sebenarnya sudah dipasang anggaran Rp 4 miliar untuk angkutan siswa. Karena pandemi, pelayanan angkutan siswa belum bisa dilaksanakan," ujar Kepala Dishub Klungkung I Nyoman Sucitra, Rabu (26/5).

Kata Sucitra, karena angkutan ini stop sementara, maka para sopir angkutan hanya melayani penumpang umum.

Pelayanan angkutan siswa gratis ini ke depan, tergantung kebijakan pemerintah Pusat dan Provinsi Bali, Pemkab Klungkung, terutama kapan akan dimulai PTM (pembelajaran tatap muka) seperti sebelum pandemi.

Namun, Dishub Klungkung tetap mengajukan anggaran untuk program angkutan siswa gratis, meskipun masih pandemi. "Agar setelah kembali ke pembelajaran tatap muka, siswa bisa langsung mendapat pelayanan angkutan gratis ini," imbuh pejabat asal Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.

Disebutkan, tahun 2020 lalu, program ini hanya berjalan beberapa bulan sebelum pandemi. Kemudian terhenti setelah siswa menerapkan pembelajaran daring. Hingga tahun 2021, angkutan siswa gratis masih diperuntukkan bagi siswa SMP di Kecamatan Klungkung. Sementara untuk perluasan layanan di kecamatan lainnya, akan direncanakan tahun berikutnya. "Untuk sementara, jika PTM berlaku, kami masih fokus di Kecamatan Klungkung dulu. Apalagi program ini belum bisa berjalan normal karena pandemi," ungkap Sucitra.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Klungkung melayani angkutan siswa gratis enam SMPN sejak Januari 2020.  Enam SMPM ini SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 Semarapura, SMPN 3 Semarapura, SMPN 4 Semarapura, SMP PGRI Klungkung dan MTs Hasanudin, dengan 115 unit armada. *wan