nusabali

Dibatasi Hanya 60 Orang, Ditandai Pelepasan 30 Ekor Burung Merpati

Perayaan Waisak di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar

  • www.nusabali.com-dibatasi-hanya-60-orang-ditandai-pelepasan-30-ekor-burung-merpati

DENPASAR, NusaBali
Perayaan Tri Suci Waisak, Rabu (26/5) di Vihara Buddha Sakyamuni Jalan Gunung Agung, Denpasar hanya diikuti oleh 60 orang umat Budha.

Mereka yang datang langsung ke Wihara dibatasi karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Ketua Vihara Buddha Sakyamuni, Oscar Naib Wanouw mengatakan kegiatan Tri Suci Waisak 2565 budhis era ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Umat yang hadir wajib dicek suhu, mencuci tangan dan mengenakan masker. Acara dimulai pukul 17.30 Wita yang diawali dengan puja bakti di bawah pohon bodi.

Setelah itu dilanjutkan dengan Abayadana. Dia mengatakan ini merupakan simbol cinta kasih kepada semua makhluk agar berbahagia. Setelah itu dilanjutkan dengan puja di Dhamasala menyongsong detik-detik Waisak yang jatuh pukul 19.13.30 Wita.

"Abayadana dilakukan dengan pelepasan burung, yang kalau tidak pandemi sebanyak 2.000 ekor burung namun sekarang hanya 30 saja. Acara ini dirangkai Anusasana oleh Bhiku Sangha dan juga menghormat pada Sang Budha," jelasnya.

Kegiatan persembahyangan ini diikuti oleh 60 orang yang terdiri atas pengurus sangha, keluarga Bhudis Theravada Indonesia, majelis Budha Indonesia, forum ibu-ibu Budhis dan pemuda Theravada Indonesia patria Bali serta pengurus Vihara Buddha Sakyamuni. Dalam Waisak sebelum pandemi Covid-19, biasanya diikuti oleh 3.000 orang. "Umat yang tidak hadir, mengikuti secara live di rumah dan tidak akan mengurangi manfaat pelaksanaan di rumah masing-masing," ujarnya.

Sementara, Khema Suri Febriyanti,23, merupakan salah satu dari 60 umat Budha yang bisa merayakan hari Tri Suci Waisak mengaku datang tidak bersama keluarganya. Keluarganya merayakan Waisak di rumahnya secara daring.

Dia yang merupakan anggota Pemuda Theravada Indonesia mengaku rindu dengan perayaan Waisak bersama keluarga di Vihara. "Tahun-tahun sebelum Covid-19 selalu ramai, bareng teman, keluarga merayakan di vihara, karena Covid-19 ini cuma bersedikit," ungkapnya. Dia menambahkan acara tahun ini tidak semeriah sebelum Covid-19. Dia berharap pandemi cepat berlalu agar Waisak kembali seperti semula. "Kurang meriah, biasanya meriah banget, selain puja bakti, ada ramah tamah, nyanyi-nyanyi bareng," imbuhnya. *mis

Komentar