nusabali

Lukisan The Epic Ramayana Story, Menjulang Gagah di Museum Pasifika

  • www.nusabali.com-lukisan-the-epic-ramayana-story-menjulang-gagah-di-museum-pasifika

MANGUPURA, NusaBali.com  –  Lukisan The Epic Ramayana Story karya I Gusti Kobot menarik perhatian di Museum Pasifika, Kawasan ITDC, Nusa Dua.

Bukan hanya karena goresan kuas pada kanvas berukuran 600x400 cm, namun ada sisi sejarah pada lukisan yang dibuat tahun 1946 tersebut.

Lukisan berukuran besar yang dibuat dengan media  oil on canvas tersebut dipesan oleh keluarga Kerajaan Karangasem. Namun lukisan tersebut dikabarkan ‘terbengkalai’ pada tahun 1952, sehingga Presiden Soekarno sempat turun tangan untuk menyelamatkan karya monumental tersebut pada tahun 1960. Kini karya luar biasa itu pun terpampang di Museum Pasifika. 

Dengan ukuran yang melebihi karya lukis pada umumnya,  karya I Gusti Kobot ini sarat dengan nuansa mistis. Tak ayal tema lukisan Ramayana itu pun menjadi pusaka berharga dari warisan Bali.

Lukisan The Epic Ramayana Story ini terbagi dalam lima bagian. Bagian pertama lukisan bercerita tentang Rama dan Sita, pasangan idaman kerajaan. Diceritakan Rama adalah pangeran yang gagah, bijaksana dan patuh. Sementara, Sita memiliki perawakan yang cantik, murah hari, dan suci. Mereka dipertemukan dalam sebuah pesta Syayamvara yang diadakan oleh ayah Sita, Janaka, Raja Mithila dalam rangka mencarikan putrinya suami. Pangeran-pangeran diundang dan ditantang untuk merentangkan tali dari sebuah panah raksasa. Akhirnya, hanya Rama yang bisa menaklukkannya, bahkan mematahkan panah tersebut menjadi dua.

Bagian selanjutnya bercerita tentang intrik dalam keluarga kerajaan. Bagian ini menceritakan bagaimana Rama yang merupakan putra mahkota diasingkan oleh ibu tirinya, sebelum ia naik tahta.

Di bagian ketiga dalam lukisan, diceritakan bahwa Rama dibuang ke hutan belantara selama 14 tahun ditemani istrinya, Sita. Rama juga ditemani saudaranya, Lakshmana, dan mereka hidup sederhana. 

Pada suatu waktu Bharata mendatangi Rama dan memintanya untuk kembali ke Ayodhya, namun Rama menolak. Akhirnya, Bharata dipaksa kembali ke Ayodhya melanjutkan kepemimpinannya atas kerajaan itu.

Lalu, pada bagian keempat menceritakan bagaimana Rama menyelamatkan Sita dari Rahwana. Sita diculik dan dirayu untuk menikah dengan Rahwana. Namun, Rama berusaha menyelamatkan istrinya itu dengan dibantu Lakshmana dan pasukan kera Hanuman. Terjadilah pertarungan sengit hingga akhirnya Rama bisa bersatu kembali dengan Sita.


Sampai pada bagian akhir, Rama mendapatkan kembali tahtanya setelah dibuang selama empat belas tahun. Saat kembali bersama istrinya, ia disambut hangat oleh warga kerajaan dan mereka dikaruniai anak kembar yang diberi nama Lawa dan Kusa. 

Sayangnya, kesucian Sita diawasi oleh Rahwana dan Sita harus dibakar api untuk membuktikan kemurniannya. Namun, saat sedang melalui ujian tersebut Sita pun diambil oleh Ibu Pertiwi dan tidak muncul lagi. 

Begitulah diceritakan tentang kisah Ramayana dalam lukisan The Epic Ramayana Story yang juga adalah salah satu lukisan terkenal yang ada di Museum Pasifika yang diletakkan tepat di depan Taman Kobot yang ada di dalam museum.

Museum Pasifika sendiri dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi dilengkapi dengan 8 paviliun dan 11 ruang pameran. Museum yang telah berdiri sejak tahun 2006 ini menampilkan 600 karya seni dari 200 seniman di 25 negara yang terinspirasi dari Asia Pasifik.

Museum Pasifika juga menyimpan koleksi lukisan sejarah dan mahakarya yang mengesankan, seperti misalnya juga terdapat patung-patung dari seluruh Asia Pasifik. Dengan itu Museum Pasifika yang pernah mendapatkan Anugerah Purwakalagraha ini menjadi sebuah pusat budaya dengan peran pendidikan dan sosial, sebuah objek wisata berstandar internasional di Bali.*

Komentar