nusabali

Sehari, Satpol PP Amankan 2 ODGJ

  • www.nusabali.com-sehari-satpol-pp-amankan-2-odgj

GIANYAR, NusaBali
Dalam sehari, Jumat (21/5), Satpol PP Gianyar mengamankan dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Mereka yakni I Ketut Sumita,45, warga Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, dan Made Kutapati,34, warga Banjar Cucukan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Satpol PP mendapatkan mereka dalam kondisi mengamuk. Berkat kesigapan petugas pamong praja ini, dua ODGJ ini berhasil diamankan, lanjut dibawa ke RSJ Bangli.

Kepala Satpol PP) Gianyar Made Watha membenarkan ada dua ODGJ itu mengamuk dalam sehari. Kata dia, Satpol PP mengehai itu dua ODGJ ini zsteelah ada laporan warga ke kantor. "Anggota kami bagi dua regu. Pertama ke Banjar

Bayad, Desa Kedisan, dan regu lainnya ke Banjar Cucukan, Desa Medahan," ujar Watha. Kata Watha, kedua ODGJ mengamuk diduga karena depresi. Khusus aksi ODGJ Kutapati dari Banjar Cucukan, Desa  Medahan, meresahkan masyarakat karena mengamuk sambil membawa senjata tajam. "Mereka sudah kami amankan. Sudah langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli," ungkapnya.

Jelas Watha, penangkapan pertama, berlangsung di Banjar Bayad, Desa Kedisan, pukul 09.00. Saat itu, ODGJ Ketut Sumita dalam kondisi bertelanjang dada, ditemukan di pinggir jalan. Setelah dibujuk anggota Satpol PP, dia mau mengenakan pakaian, lanjut diajak ke RSJ Bali di Bangli.

Regu kedua, ke Banjar Cucukan, Desa Medahan, dibantu pegawai Pemkab Gianyar yang juga spesialis penjinak ODGJ, Wayan Nasta. ‘’ODGJ Kutapati memang beberapa kali mengamuk di wilayah desanya. Terakhir mengamuk kemarin," ujar Nasta.

Kutapati dilaporkan ke Satpol PP Gianyar, atas inisiatif anggota keluarga. Mereka minta anggota keluarga yang ODGJ ini agar diamankan. "Akhirnya kami hadir ke Cucukan. Kami datangi ke rumahnya," jelasnya.

Tepat pukul 10.00 Wita, Nasta dan regunya mendapati yang bersangkutan sedang berada di kamarnya. "Waktu kami datang, dia tidak mengamuk. Sudah reda," jelasnya.

Nasta kemudian permisi ke kamar. Selanjutnya membujuk Kutapati untuk mau diajak ke RSJ Bangli. "Tidak ada perlawanan. Saya ajak ke RSJ. Dia mau kami ajak," terangnya.

Menurut Nasta, RSJ menjadi solusi bagi Kutapati. Sebab, yang bersangkutan sering mengamuk dan banyak masyarakat khawatir dengan ulahnya. "Mudah-mudahan setelah berobat, dia sembuh," pintanya. Bahkan beberapa waktu lalu, kata Nasta, yang bersangkutan masuk ke rumah-rumah warga. "Yang bersangkutan masuk-masuk ke rumah, meresahkan warga," ungkapnya.

Seingat Nasta, yang bersangkutan sudah pernah masuk RSJ  Bali di Bangli. Namun itu sudah lama. "Sudah lama, saya lupa tahun berapa," jelasnya. *nvi

Komentar