nusabali

Warga Banjar Samu Diduga Terkena Meningitis Setelah Makan Lawar

  • www.nusabali.com-warga-banjar-samu-diduga-terkena-meningitis-setelah-makan-lawar

MANGUPURA, NusaBali
Hampir dua pekan berlalu pasca lima orang warga Desa Adat Samu, Banjar Samu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, Badung, dilarikan ke RSD Mangusada, karena keluhan mirip gejala meningitis atau radang selaput otak, kini pengujian sampel masih terus dilakukan di Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar.

Pengujian dilakukan untuk menentukan jenis bakteri. “Sampai saat ini hasilnya belum keluar. Namun, berdasarkan informasi, BB Vet Denpasar sudah menganalisis bekas bangsung (keranjang babi) dan feses (kotoran babi) untuk menentukan jenis bakteri yang ditemukan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, dikonfirmasi, Jumat (21/5).

Sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung telah menurunkan tim kesehatan hewan (Keswan) untuk menelusuri sumber daging babi diduga menjadi penyebab kejadian tersebut. Tim Keswan bersama Dinas Kesehatan, BB Vet Denpasar, kepolisian, dan GUPBI Bali melakukan penyisiran ke sejumlah peternak dan warga di Banjar Samu, Desa Mekar Buwana, Abiansemal.

Dari pengumpulan informasi, memang sempat ada upacara keagamaan yang melibatkan sejumlah krama pengayah dan ada hidangan dengan masakan khas tradisional Bali berupa lawar. Berdasarkan hasil penelusuran tim, daging yang diolah dibeli di seputar Desa Blahkiuh.

Meski penyebab warga mengalami gejala meningitis, Wijana berharap para peternak tidak perlu merasa resah, apalagi sampai buru-buru menjual babinya dengan harga murah. “Penyakit babi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus itu sudah ada obatnya. Dengan pemberian antibiotik, babi akan sehat kembali,” terangnya.

Selain meminta masyarakat untuk tidak resah, peternak juga diharapkan membudayakan penerapan pola peternakan yang benar, terutama kebersihan ternak. Sebab, saat ini masih ada satu ancaman bagi ternak babi, yakni virus ASF.

“Bagi peternak yang ingin memulai lagi untukk restocking, agar menerapkan biosecurity dengan membatasi orang, barang, dan hewan (OBH) yang masuk kandang babi secara ketat. Karena sampai saat ini virus ASF masih belum ditemukan vaksin dan obatnya,” kata Wijana.

Sementara itu di tingkat pengolahan daging, Wijana juga mengimbau agar masyarakat menerapkan pola pengolahan daging babi secara benar, seperti memasak daging babi di atas 70 derajat celsius. “Daging babi yang diolah dengan baik dan dimasak dengan matang, sebetulnya sangat aman untuk dikonsumsi, sehingga masyarakat tidak perlu merasa takut untuk mengonsumsi daging babi sebagai salah satu sumber protein hewani,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, lima orang warga Desa Adat Samu, Banjar Samu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, Badung, dilarikan ke RSD Mangusada, karena keluhan mirip gejala meningitis atau radang selaput otak, Selasa (11/5) lalu. Diduga gelaja meningitis itu setelah warga mengonsumsi lawar.

Kelian Banjar Dinas Samu, Agung Swadyaya menerangkan, jika makanan lawar yang diduga menyebabkan lima warga harus dilarikan ke rumah sakit memang benar sempat dikonsumsi oleh warga tersebut pada tanggal 4 Mei 2021, karena ada persiapan upacara di desa adat setempat. Kemudian, keluhan mulai dirasakan mulai 10-12 Mei 2021, antara lain ada yang mengalami panas disertai kejang, tensi drop, dan pingsan. *ind

Komentar