nusabali

Jadi Yatim Piatu Setelah Ibu Kandung Meninggal Kelaparan

Derita Ayu Setiawati dan Agus Putra di Desa Bhuana Giri, Bebandem

  • www.nusabali.com-jadi-yatim-piatu-setelah-ibu-kandung-meninggal-kelaparan

AMLAPURA, NusaBali
Saudara kandung Ni Made Ayu Setiawati, 17, dan I Nyoman Agus Putra, 14, jadi yatim piatu setelah ibunya, Ni Made Merta, meninggal pada 18 April 2021 lalu. Ni Made Merta meninggal karena kelaparan dan kurang gizi.

Sementara ayah mereka, I Wayan Raka Gawa meninggal pada tahun 2017 karena sakit. Mereka kini menumpang hidup sama saudara kandungnya, Ni Putu Ayu Riani yang kawin dan berumah tangga di Banjar Umanyar, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Ayu Setiawati menceritakan, ayahnya, I Nyoman Raka Gawa meninggal karena sakit. Sudah diaben saat ngaben massal tahun 2017. Sementara ibu kandungnya meninggal dengan kondisi badannya semakin kurus karena kurang asupan gizi. Sempat dibawa berobat ke Puskesmas Bebandem. Tidak ada organ tubuhnya yang sakit, hanya kondisinya lemas kurang makan. Setelah diberikan makan, kondisinya sempat membaik, namun sakitnya kambuh lagi dan meninggal di RSUD Karangasem pada 18 April lalu.

Guna melanjutkan sekolahnya, sementara dapat batuan dari Yayasan Bali Kumara Amlapura untuk bayar SPP Rp 300.000 per bulan. Mereka juga masih menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) berupa sembako senilai Rp 200.000 per bulan. Setelah kedua orangtuanya meninggal, kedua siswa itu tidak berani tidur di gubuknya ada di tengah tegalan. Mereka memilih menginap di rumah kakak kandungnya yang kawin di Banjar Umanyar. “Jika ke sekolah, boncengan dengan teman sekolah, begitu juga adik saya,” ucap Ayu Setiawati, Jumat (14/5).

Ayu Setiawati bertekad melanjutkan sekolah dan tetap sehat walau dengan segala keterbatasan. Pagi hari sebelum berangkat sekolah, Ayu Setiawati bersama Nyoman Agus Putra memasak. Setelah sarapan, mereka berangkat sekolah. Sepulang sekolah, ke rumah kakak sambil menunggu warung dan menginap di rumah sang kakak. “Saya mengajak kedua adik saya agar bisa ngontrol karena masih anak-anak,” ucap Putu Ayu Riani.

Kelian Banjar Dinas Umanyar, I Nyoman Sudana menerangkan, ibu kandung yatim piatu itu meninggal karena kurang makan, sehingga badannya menjadi semakin kurus. Sudana mengatakan, selama ibunya masih hidup, dapat bantuan PKH dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non tunai). “Walau ibunya telah meninggal, BPNT masih diterima anaknya, sepanjang ibunya belum dilaporkan meninggal,” ungkap Nyoman Sudana. *k16

Komentar