nusabali

UHN I Gusti Bagus Sugriwa Kerja Sama dengan Museum Pustaka Lontar

  • www.nusabali.com-uhn-i-gusti-bagus-sugriwa-kerja-sama-dengan-museum-pustaka-lontar

AMLAPURA, NusaBali
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menjalin kerja sama nyurat aksara Bali, pertukaran lontar, pengadaan lontar untuk bahan baku nyurat aksara Bali dengan Desa Adat Dukuh Penaban di Wantilan Singarsa Gosana Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Senin (10/5).

Kerja sama ini sekaligus ditandai dengan pengabdian masyarakat 25 mahasiswa jurusan Pendidikan Sasgtra dan Agama Program Studi Bahasa Bali.

Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi tanda tangani kerjasama didampingi Dekan Dharma Acarya Dr I Made Redana dan Koordinator Pusat Koordinasi Penaskahan Nusantara I Gusti Ayu Mastini. Sementara Bendesa Adat Dukuh Penaban Jro Nengah Suarya didampingi Panyarikan I Nengah Sudana Wirawan, Kurator Lontar Ida I Dewa Gede Cakra, dan prajuru Desa Adat Dukuh Penaban. Dalam naskah kerja sama itu tertuang 10 item, minimal agar bisa jalan 5 item, sesuai situasi dan perkembangan ke depan.

Prof Gusti Ngurah Sudiana mengungkapkan, selama ini mahasiswa di kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa, khususnya Prodi Bahasa Bali telah terbiasa nyurat di daun lontar. Hanya belum tahu cara membuat rontal. “Salah satunya penyediaan bahan baku lontar yang perlu dikerjasamakan. Sebab, kampus UHN terus memerlukan bahan itu,” kata Prof Gusti Ngurah Sudiana. Termasuk kerja sama teknis membaca lontar. Sebab lontar yang ada di kampus, belum tentu ada di Museum Pustaka Lontar, begitu sebaliknya. Disebutkan Prodi Bahasa Bali sejak tahun 2009 mewajibkan mahasiswa menulis skripsi menggunakan bahasa Bali dan diuji juga dengan bahasa Bali.

Bendesa Jro Nengah Suarya mengapresiasi kerja sama dari UNH I Gusti Bagus Sugriwa. “Di sini banyak wisatawan datang, langsung mencoba belajar menulis aksara Bali di daun lontar. Sebab ada yang selalu membimbing setiap hari,” kata Jro Nengah Suarya. Bukan saja menyurat aksara Bali, juga diajarkan membaca lontar. “Kami merasa terbantu dengan adanya kerja sama ini, sehingga SDM yang ada di kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa bisa membantu perkembangan Museum Pustaka Lontar," tambahnya. Penekun lontar, Ida I Dewa Gede Catra mengaku siap membantu pengadaan rontal untuk digunakan nyurat aksara Bali. *k16

Komentar