nusabali

Krematorium Pundukdawa Kremasi Puluhan Jenazah Covid-19

  • www.nusabali.com-krematorium-pundukdawa-kremasi-puluhan-jenazah-covid-19

SEMARAPURA, NusaBali
Krematorium Pundukdawa di Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, sudah melayani kremasi jenazah karen meninggal akibat terpapar Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dan menimbulkan banyak korban jiwa, sedikitnya sudah 76 jenazah dikremasi di krematorium ini. Prosesi kremasi jenazah yang terpapar Covid-19, diawali matur piuning dengan sarana Banten Pejati. Kemudian didoakan oleh seluruh anggota keluarga duka, dilanjutkan dengan proses Pagesengan (pembakaran) di setra kremasi. Prosesi ini berbeda dibandingkan kremasi jenazah non pandemi yang diarahkan ke lokasi krematorium terlebih dahulu. Karena terpapar Covid-19, maka jenazah tidak boleh dibuka, namun langsung dibakar. Oleh karena itu, jenazah diganti dengan Pangawak Jnana. Pangawak ini dipreteka, kemudian diupacarai lagi.

Setelah proses Pagesengan, baru dilakukan proses pembersihan secara niskala melalui Pangawak Jnana. Saat ini banyak umat memilih menggunakan prosesi kremasi, khususnya dari korban terpapar Covid-19. "Kami tetap melakukan penyemprotan disinfektan setelah pelaksanaan kremasi," ujar Ketua Yayasan Dharma Kusuma Ketut Gede Yuda Antara, Jumat (7/5), Dia menyebut, yayasan ini merupakan yayasan sosial keagamaan. Krematorium, salah satu  bidang kegiatan yayasan yaitu bidang  Dharma Sedana.

Demikian pula untuk tempat cuci tangan, hand sanitizer dan masker, disediakan di lokasi. Tujuannya, agar umat lainnya tetap merasa aman dan nyaman saat ikut menyaksikan prosesi kremasi. Dalam prosesi ini, seluruh petugas kremasi menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap sesuai aturan protokol kesehatan. "Sejauh ini tidak ada petugas kami yang terpapar. Semua proses berjalan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Yuda Antara.

Disebutkan, 76 sawa (jenazah) yang dikremasi itu terhitung sejak April 2020. Saat itu, mulai muncul korban jiwa di Bali dan membuat pemerintah daerah menerapkan prokes ketat. Jelas Yuda Antara, permintaan kremasi ke krematorium ini sebenarnya sudah ada sejak Maret 2020. Namun saat itu belum diizinkan dari desa adat untuk menerima kremasi jenazah terpapar Covid-19. ‘’Sehingga saat itu, sempat kami arahkan setiap kremasi jenazah pandemi ke krematorium di Kelurahan Bebalang, Bangli," katanya.

Krematorium Pundukdawa baru efektif memproses jenazah terpapar Covid-19 sejak April. Sawa pandemi yang dikremasi tak hanya dari Kabupaten Klungkung, juga dari Tabanan dan Denpasar. Selama setahun ini, krematorium ini mengkremasi empat jenazah Covid-19 per hari.*wan

Komentar