nusabali

Produksi Padi 2020 Turun Drastis

  • www.nusabali.com-produksi-padi-2020-turun-drastis

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menyatakan kondisi produksi padi di sepanjang 2020 lalu masih surplus.

Meskipun masih aman dan masih melebihi kebutuhan beras penduduk per kapita, jumlah produksi dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan drastis. Produksi padi di 2020 hanya surplus 1.727 ton, merosot tajam dari produksi tahun 2019 lalu yang mencapai surplus 13.231 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta, menjelaskan lahan sawah produktif tersisa 9.045 hektare. Rata-rata dalam setahun subak-subak di Buleleng hanya mampu melakukan masa tanam rata-rata 2,5 kali dalam setahun. Data Dinas Pertanian, di Kabupaten Buleleng luas area panen padi tahun 2020 mencapai 21.300 hektare dengan jumlah produksi beras 64.806 ton dalam setahun. Produksi beras petani itu masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Buleleng dalam setahun sebanyak 63.078 ton.

“Memang secara global dibandingkan data tahun sebelumnya memang menurun drastis. Salah satu penyebabnya karena faktor iklim dan cuaca di tahun 2020 itu kita mengalami kemarau panjang, sehingga hasil panen petani tidak maksimal,” kata Sumiarta yang dihubungi via telepon, Jumat (7/5).

Masalah krusial di musim kemarau adalah ketersediaan air irigasi, beberapa sawah petani akhirnya dibiarkan nganggur dan melewatkan dua kali masa tanam karena tak ada air.

Dari kondisi tersebut Dinas Pertanian, menurut Sumiarta, sedang mengupayakan solusi dengan bekerjasama dengan dinas terkait untuk menjaga hutan di daerah hulu tetap hijau. Sehingga dapat menjamin ketersediaan air. Selain itu rencana pemanfaatan teknologi hemat air dengan sistem irigasi terputus. Namun yang dinilai lebih efektif dengan mengembangkan varietas padi yang tahan dengan lahan kering. Seperti Ciherang, IR32, dan M70D produksi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Varietas M70D itu pun sudah sempat dikembangkan di demplot 20 are lahan kering dan hasilnya berhasil. Namun sejauh ini varietas tersebut masih terkendala penyediaan bibit skala besar.

“Varietas M70D sudah berhasil diujicobakan di Subak Sawan yang memang minim air. Hasil panennya juga bagus. Mudah-mudahan ketersediaan bibit skala besar segera terpenuhi sehingga kita bisa pilih varietas ini untuk solusi pertanian di Buleleng,” imbuh Sumiarta. *k23

Komentar