nusabali

Hasil Swab PCR Keluarga Terdekat Semuanya Negatif

Tracing Kasus Covid-19 Varian Baru di Bali

  • www.nusabali.com-hasil-swab-pcr-keluarga-terdekat-semuanya-negatif

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali buat sementara bisa bernapas lega. Pasalnya, berdasarkan tracing terhadap keluarga 2 pasien positif Covid-19 varian baru dari Inggris dan varian ba¬ru dari Afrika Selatan, hasilnya negatif semua.

Namun demikian, tracing di dua desa tempat tinggal pasien Covid-19 varian baru di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tersebut masih akan terus dilakukan hi¬ngga akhir Mei 2021 nanti.

Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan keluarga pasien Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan yang tinggal di Badung dan dila¬kukan tracing berjumlah 11 orang. "Semua anggota keluarganya yang sempat dia¬jak kontak erat (oleh pasien Coviud-19 varian baru dari Afrika Selatan yang ak¬hir¬nya meninggal dunia, Red) sudah kita ambil sampelnya. Dari uji swab PCR, hasil¬nya ne¬gatif semua,” ujar Suarjaya di Denpasar, Rabu (5/5).

“Itu hasil uji PCR langsung oleh Laboratorium Kesehatan milik Kementerian Kese¬hatan yang ada di Jakarta. Pak Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan hasil¬nya kepada kita di Bali. Syukurlah, hasilnya negatif semua,” lanjut birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Sedangkan keluarga pasien positif Covid-19 varian baru dari Inggria di Kota Den¬pasar yang dilakukan tracing jumlahnya mencapai 13 orang. Mereka sempat kontak erat dengan pasien yang sudah berhasil sembuh tersebut. Menurut Suarjaya, hasil uji swab PCR terhadap 13 orang ini juga negatif semua.

"Pasien Covid-19 varian baru di Denpasar sempat kontak erat dengan 13 orang ke¬luarganya. Astungkara, hasil tracing terhadap 13 orang itu negatif semua. Mu¬dah-mudahan aman," tegas Suarjaya yang juga menjabat sebagai Plt Direktur RS Bali Mandara.

Meskipun hasil uji swab PCR keluarga pasien positif Covid-19 varian baru di Den¬pasar dan Badung ini negatif semua, kata Suarjaya, Pemprov Bali tetap melakukan tracing berkelanjutan. "Untuk di Badung, 11 orang keluarga pasien positif Covid-19 varian baru kita tracing dengan sekup lebih luas, sampai rantai kontaknya ter¬putus. Begitu juga 13 orang keluarga pasien di Denpasar,” katanya.

Suarjaya menyebutkan, petugas kesehatan menunggu sampai akhir Mei 2021 men¬datang untuk memastikan tracing di asal desa pasien Covid-19 varian baru tersebut tuntas. Hingga saat ini, kata Suarjaya, masih ditelusuri dari mana virus Covid-19 vari¬an baru asal Afrika Selatan dan Inggris masuk ke Bali. Belum diketahui, di ma¬na pasien asal Badung (yang telah meninggal) dan Denpa¬sar (telah sembuh) tertu¬lar virus Covid-19 varian baru. Suarjaya mengatakan pihak¬nya masih terus mela-ku¬kan penyelidikan epide¬mi¬o¬logi.

Menurut Suarjaya, untuk pasien positif Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan di Badung yang telah meninggal dunia, orangnya memang memiliki penyakit bawaan (komorbid). "Karena punya penyakit bawaan, maka orangnya jarang keluar rumah. Apalagi keluar negeri, nggak pernah itu. Jadi, di mana kenanya, masih kita telu¬su¬ri," terang mantan Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kese¬hat-an Provinsi Bali ini.

Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 varian baru asal Inggreis di Denpasar. Ka¬ta Suarjaya, diperkirakan tertular saat merawat pasien positif Corona di salah satu rumah sakit. "Yang bersangkutan kan tenaga medis dan memang merawat pasien positif Covid-19. Ada juga pasien orang asing. Beruntung, dia sudah men¬jalani vaksinasi dua kali, sehingga berhasil sembuh. Makanya, Pemprov Bali selalu mendorong masyarakat jalani vaksinasi," urai Suarjaya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melakukan upaya pen¬cegahan maksimal dengan memperketat pengawasan pintu masuk Bali dan penga¬wasan Prokes terhadap kegiatan adat, budaya, dan keagamaan. Apalagi, pusat su¬dah sampai menegur Gubernur Bali Wayan Koster terkait dengan longgarnya Pro¬kes saat aktivitas di desa adat.

"Maka, tidak ada cara lain kecuali dengan lebih gencar turun lakukan pengawasan Prokes. Kemunculan kasus positif dalam setiap klaster sudah beberapa kali terjadi. Ini karena disiplin masyarakat soal Prokes memang masih rendah. Tetapi, kita yang gencar turun mengawasi dan sosialisasi penerapan Prokes," ujar Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.

Made Rentin menjelaskan, saat ini koordinasi dengan stakeholder digenjot terus untuk pemeriksaan pintu masuk Bali, baik dari jalur darat maupun jalur udara, ter¬utama gelombang masyarakat yang curi start mudik. "Jangan sampai ada klaster baru di musim hari raya ini," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali ini. *nat

Komentar