nusabali

Corona Varian Baru Masuk Bali, Satpol PP Perketat Razia Prokes

  • www.nusabali.com-corona-varian-baru-masuk-bali-satpol-pp-perketat-razia-prokes

DENPASAR, NusaBali
Terkait adanya temuan Covid-19 varian baru di Kota Denpasar, Satpol PP Kota Denpasar mengatakan akan semakin tegas menindak pelanggar protokol kesehatan (Prokes).

Pihaknya akan turun ke wilayah yang rawan penularan Covid-19 seperti kerumunan maupun wilayah yang memiliki tingkat penularan kasus yang tinggi.

Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, meskipun masyarakat banyak yang tidak suka dengan sidak ini, namun akan tetap menindak tegas pelanggar. “Masyarakat suka atau tidak, mau atau tidak mau, kami akan konsen laksanakan sidak pendisiplinan prokes, apalagi dengan adanya temuan varian baru ini,” kata Sayoga.

Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap tak ada lagi masyarakat yang marah dan menyalahkan petugas karena dikenakan denda akibat tak memakai masker. Sehingga, jangan lagi ada masyarakat yang marah karena kena denda dan menyalahkan petugas. "Padahal gampang sekali solusinya, tinggal pakai masker dan ikuti prokes, tidak akan ada yang mengenai denda,” ujarnya.

Sementara itu, hari ini (kemarin) Tim Yustisi mengadakan sidak protokol kesehatan di wilayah Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan. Lokasi sidak difokuskan di pertigaan Jalan Waturenggong-Jalan Tukad Irawadi. Di mana dalam sidak tersebut, terjaring 20 orang pelanggar masker.

Sayoga mengatakan penerapan denda ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 46 dan Peraturan Walikota Nomor 48 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Penerapan denda ini dilakukan untuk pencegahan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar. “Ke-7 orang kami kenai denda karena tidak memakai masker, sementara 13 orang kami berikan pembinaan karena memakai masker di dagu,” ungkapnya.

Denda ini dimasukkan ke kas daerah sebagai bentuk teguran sekaligus agar mereka yang melanggar selalu mematuhi dan ingat memakai masker. Sayoga menambahkan, sampai saat ini masyarakat yang masih kedapatan melanggar ini memiliki berbagai alasan. “Mulai dari lupa membawa masker, bosan pakai masker karena sesak, bahkan ada yang mengaku virus sudah tidak ada lagi,” kata Sayoga. *mis

Komentar