nusabali

Komunitas Movement of Recovery Berbagi untuk Masyarakat

  • www.nusabali.com-komunitas-movement-of-recovery-berbagi-untuk-masyarakat

DENPASAR, NusaBali.com – Melihat sulitnya masa pandemi, komunitas Movement of Recovery (MoR) dan Crisis Kitchen Bali sejak akhir Desember 2020 membagikan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan dua komunitas yang tergabung dalam Yayasan Bali Bersama Bisa digelar setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 13.00 hingga 15.00 Wita. “Kami sudah mulai kegiatan ini sejak bulan Desember tahun 2020 lalu. Paketnya berisi nasi bungkus, sayuran, mie instan, telur, minyak goreng beras, kebutuhan pokok seperti itu,” terang Ardhana Rishvara, salah seorang relawan. Kegiatan sosial itu sendiri dilangsungkan di Rumah Pintar, Jalan Melati Denpasar. 

Komunitas MoR atau Gerakan Pemulihan sendiri adalah sebuah komunitas yang menyediakan layanan informasi gratis, yang didedikasikan untuk setiap individu mulai dari anggota keluarga atau orang yang mencari bantuan dengan masalah terkait penggunaan narkoba. 

MoR mempromosikan ‘pemulihan sebagai pilihan gaya hidup yang menarik dan positif’, dengan tujuan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa ‘pemulihan harus dinikmati tidak ditanggung.’

Ada cara dan pendekatan berbeda yang dilakukan MoR dalam pembagian sembako ini. Masyarakat terlebih dahulu mendaftarkan diri ke laman Facebook Crisis Kitchen. “Jadi kami ada assessment psikologi terlebih dahulu untuk menanyakan kondisi kesehatannya, pendapatan dan pekerjaan mereka sebelum dan sesudah pandemi. Kami memang ingin membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi,” imbuh Ardhan yang juga Ketua Komunitas Teman Baik dan tergabung dalam Yayasan Bali Bersama Bisa.

Hingga saat ini sudah ada sebanyak 400 keluarga yang mendapatkan bantuan melalui MOR sejak Desember 2020. MOR juga sangat terbuka jika ada yang ingin berkolaborasi atau bergabung dalam kegiatan berbagi ini. “Melalui kegiatan ini kami ingin bisa berbagi pada sesama karena kami juga pernah ditolong lewat komunitas ini. Kami ingin masyarakat mulai terbuka dan tidak ada stigma tertentu lagi untuk orang-orang seperti kami,” tandas Ardhan. *

Komentar