nusabali

Satu Meninggal, Satu Lagi Berhasil Sembuh

Ditemukan 2 Kasus Positif Covid-19 Varian Baru di Bali

  • www.nusabali.com-satu-meninggal-satu-lagi-berhasil-sembuh

Gubernur Koster ngaku ditegur pusat, karena sejumlah desa adat di Bali gelar kegiatan yang abaikan protokol kesehatan cegah Covid-19

DENPASAR, NusaBali

Mutasi Covid-19 varian baru yang penularannya lebih cepat dan berbahaya, telah muncul di Bali. Ditemukan dua pasien Covid-19 varian baru, satu di antaranya meninggal dunia, sementara satunya lagi berhasil sembuh setelah sempat menjalani vaksinasi.

Hal ini diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster dalam konferensi pers di Bale Gajah Rumah Jabatan, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Selasa (4/5) sore. Gubernur Koster mengatakan, dirinya mendapatkan pemberitahuan langsung dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (3/5) lalu, bahwa telah ditemukan 2 orang positif Covid-19 varian baru. Satu pasien positif Covid-19 akibat penularan varian baru dari Inggris dengan kode B.1.1.7, sementara satunya lagi positif Covid-19 va-rian baru asal Afrika Selatan dengan kode B.1.351.

Menurut Gubernur Koster, kasus positif Covid-19 varian baru di Bali ini diketahui setelah beberapa sampel dari pasien positif Covid-19 di RSUP Sanglah, Denpasar dilakukan pengujian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes. Dari hasil pengujian itulah ditemukan dua kasus Covid-19 varian baru.

Satu pasien yang positif Covid-19 varian baru dari Afrika Selatan, dinyatakan meninggal dunia di RSUP Sanglah. Namun, Gubernur Koster tidak bersedia menyebutkan nama dan asal desa pasien yang meninggal akibat virus Covid-19 varian baru tersebut. "Yang jelas, pasien tersebut berasal dari Kabupaten Badung. Yang bersangkutan memang belum mengikuti vaksinasi,” jelas Koster.

Sedangkan pasien satunya lagi, kata Koster, dinyatakan positif Covid-19 varian baru dari Inggris. Pasien ini dinyatakan sembuh setelah sempat vaksinasi. Orangnya dalam kondisi sehat dan sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. “Orang yang positif Covid-19 varian baru dari Inggris ini asal Kota Denpasar. Yang bersangkutan kebetulan sudah mengikuti vaksinasi 2 kali," tandas Koster, yang dalam konferensi pers kemarin sore didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM.

Menyusul kasus ini, Gubernur Koster telah perintahkan Kadis Kesehatan Ketut Suarjaya untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap sejumlah orang yang sempat kontak erat dengan pasien Covid-19 varian baru. Dengan begitu, nantinya diketahui potensi risiko penyebarannya secara detail dan lengkap. "Kita sudah minta Pak Kadis Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencegah pe-nularan yang lebih luas," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menegaskan, kasus Covid-19 varian baru di Bali ini patut menjadi perhatian utama masyarakat. Koster pun mengaku telah menerima arahan dari Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gunadi supaya menegaskan kembali pelaksanaan protokol kesehatan untuk masyarakat.

Koster meminta masyarakat mentaati Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Desa/Kelurahan dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali. Masyarakat diminta tertib dan disiplin menerapkan pola hidup sehat dengan 6M (memakai masker dengan standar benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun tubuh, dan mentaati aturan tidak berkerumun.

Masyarakat Bali juga diimbau membatasi peserta dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, adat, keaagamaan, seni-budaya, dan sosial kemasyarakatan. "Yang paling penting mengikuti program vaksinasi yang sudah dilaksanakan di kabupaten/kota," katanya.

Gubernur Koster juga instruksikan para bupati/walikota, camat, lurah/perbekel, dan bendesa adat se-Bali serius ambil langkah mencegah penyebaran Covid-19. "Mari kita berdoa agar Bali selalui dalam kondisi aman, nyaman, dan damai sesuai visi Nangun Sat Kertih Loka Bali menuju Bali Era Baru," papar politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Ditanya soal kegiatan adat di masyarakat, menurut Koster, tidak ada larangan. Namun, kegiatan adat itu tetap harus kedepankan protokol kesehatan yang disiplin dan hindari kerumunan.

Koster mengakui ada sejumlah desa adat di Bali yang melaksanakan kegiatan seperti layaknya situasi normal tanpa Covid-19. Gara-gara hal tersebut, Koster mengaku ditegur sejumlah menteri. "Saya mendapat kiriman video dari sejumlah menteri terkait kegiatan adat di beberapa desa. Saya langsung ditegur mengingat kejadian-kejadian seperti yang ada di India dan negara-negara lain, itu akan menjadi perhatian kita bersama," cerita Koster.

Bertolak dari situ, Koster kembali meminta desa adat agar melaksanakan upacara dengan protokol kesehatan yang ketat. “Tolong hati-hatilah. Jangan terlalu bebas, karena kita masih dalam situasi pandemi Covid-19," pinta mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan pihaknya telah melaksanakan perintah Gubernur Koster untuk melakukan tracing terhadap desa asal dua pasien yang positif Covid-19 varian baru di Badung dan Denpasar. Saat ini, tracing masing berlangsung.

Suarjaya mengatakan, kasus positif Covid-19 varian baru terungkap berawal adanya pemeriksaan terhadap 98 sampel pasien Corona di RSUP Sanglah. Dari situ, terdeteksi ada 2 pasien yang terjangkit virus Corona varian baru. Karena itu, pihaknya kini gencar melakukan tracing di desa asal 2 pasien Covid-19 varian baru tersebut.

Menurut Suarjaya, semua sampel positif Covid-19 yang muncul di desa asal pasien Corona varian baru, baik yang di Badung maupun Denpasar, akan dikirimkan ke Litbangkes Provinsi Bali untuk diteliti. “Itu prosesnya selama Mei 2021," papar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Suarjaya sendiri tidak bersedia mengungkap identitas dan desa asal kedua pasien Covid-19 varian baru tersebut. "Yang jelas, untuk pasien di Badung itu berusia 47 tahun dan belum divaksin. Yang bersangkutan telah meninggal. Sedangkan pasien yang di Denpasar berumur 23 tahun, berhasil sembuh, dan ternyata sudah divaksin dua kali,” tegas Suarjaya. *nat

Komentar