nusabali

Karyawan Alfamart Diperkosa 5 Pemuda Bergiliran

Dijemput di Tempat Kerja, Lalu Diancam Foto Bugilnya Akan Disebar

  • www.nusabali.com-karyawan-alfamart-diperkosa-5-pemuda-bergiliran

GIANYAR, NusaBali
Seorang karyawan toko modern Alfamart berinisial Ni Made A, 19, diperkosa oleh kawanan pemuda berjumlah 5 orang di tegalan milik warga kawasan Banjar Kertawangsa, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat (30/4) malam.

Gadis berusia 19 tahun ini diperkosa secara bergilir, setelah lebih dilu diancam akan disebar foto bugilnya jika tidak mau berhubungan badan.

Informasi di lapangan, saat aksi pemerkosaan bergilir Jumat malam sekitar pukul 23.30 Wita, korban Ni Made A baru pulang dari tempatnya bekerja di toko modern Alfamart kawasan Desa Mas, Kecamatan Ubud. Korban dijemput paksa oleh dua pemuda, yang masing-masing berinisial GT dan CN, di depan toko tempatnya bekerja.

Selanjutnya, korban Ni Made A diajak naik sepeda motor berboncengan ke tempat teman-teman pelaku lainnya minum. Namun, karena terus meronta dan berteriak-teriak, korban selanjutnya diajak ke tempat sepi di tegalan milik warga di wilayah Banjar Kertawangsa, Desa Lodtunduh.

Di tempat sepi inilah, korban asal Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan yang tinggal sementara di wilayah Kecamatan Payangan, Gianyar ini diperkosa oleh 5 pemuda secara bergilir. Dua orang di antara mereka dikenal oleh korban dengan inisial GA, 25, dan CA, 22, keduanya asal Desa Lodtunduh.

Keesokan hari pasca kejadian, korban Ni Made A diantar oleh orangtuanya ke Polres Gianyar guna melaporkan perbuatan kawanan pemuda pemerkosa tersebut. Korban dan orangtuanya melapor ke Polres Gianyar, Sabtu (1/5) malam sekitar pukul 22.30 Wita.

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Laorens Rajamangapul Heselo, mengatakan begitu mendapat laporan, malam itu juga polisi langsung bergerak memburu para pelaku. Dua (2) pelaku berhasil ditangkap di rumahnya masing-masing, yakni GA dan CA. Sedangkan 3 pelaku lainnya menyerahkan diri ke Polres Gianyar, yakni PR, 41, AAGD, 27, dan GNAC, 30.

"Pelaku GA dan CA diamankan di rumahnya masing-masing. Sedangkan 3 pelaku yang lain menyerahkan diri dengan diantar oleh keluarganya," jelas AKP Laorens saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Minggu (2/5).

Menurut AKP Laorens, selurtuh 5 pemuda yang diduga memperkosa karyawan toko Alfamart ini berasal dari Kecamatan Ubud, termasuk Desa Lodtunduh. AKP Laorens mengaku belum mendapatkan data yang detail terkait kasus pemerkosaan tersebut, karena masih dalam proses pemeriksaan.

Hanya saja, kata AKP Laorens, dari informasi awal yang didapatkannya, korban Ni Made A awalnya dijemput paksa oleh dua pelaku di tempatnya bekerja, kemudian dibawa ke lokasi TKP. Selanjutnya, korban diancam oleh pelaku, sehingga dalam keadaan terpaksa gadis malang ini melayani nafsu bejat 5 pemuda.

AKP Laorens menyebutkan, ancaman tersebut dilontarkan oleh pelaku GA. Dalam ancamannya, pelaku GA mengancam foto bugil Ni Wayan A akan disebarluaskan ke media sosial, jika korban tidak mau berhubungan badan. Karena takut foto bugilnya disebar, korban akhirnya terpaksa mengikuti keinginan pelaku untuk disetubuhi secara bergilir.

“Jadi, korban dipaksa berhubungan badan setelah lebih dulu diancam fotonya akan disebar,” tandas mantan Kasat Reskrim Polres Badung yang baru dua pekan pindah tugas ke Polres Gianyar, 22 April 2021 ini.

Sementara itu, kasus dugaan pemerkosaan secara bergilir oleh 5 pemuda terhadap korban N Made A ini menjadi atensi Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Kadek Ariyasa. Menurut Kadek Ariyasa, kasus ini sangat memprihatinkan dan menyedihkan.

“Meskipun korban dan para pelaku bukan anak-anak lagi, tapi kami tetap prihatin atas kasus ini. Katanya kasus ini sudah diproses di Polres Gianyar, pelaku dan korban berusia di atas 18 tahun,” sesal Ariyasa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.

Ariyasa menyebutkan, kasus dugaan pemerkosaan bergilir ini perlu menjadi perhatian banyak pihak. Terlebih, anak-anak yang baru beranjak dewasa sudah melakukan tindakan kekerasan terhadap perempuan.

"Tentu hal ini perlu menjadi perhatian baik bagi keluarga para pelaku maupun keluarga korban. Karena hal ini tentu menjadi tamparan bagi kita semua," terang  Pemerhati anak asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini. *nvi

Komentar