nusabali

Tingkat Konsumsi Masih Rendah

Produksi Ikan di Tabanan Melimpah

  • www.nusabali.com-tingkat-konsumsi-masih-rendah

TABANAN, NusaBali
Tingkat konsumsi ikan masyarakat Tabanan masih rendah. Data hasil riset Pusat, tingkat konsumsi ikan masyarakat Tabanan hanya 31,4 kg (kilogram)/ kapita tiap tahun.

Jumlah ini lebih rendah dari konsumsi tingkat Provinsi Bali, 33,8 kg/kapita tiap tahun. Angka ini pula lebih rendah dari tingkat Nasional, 59 kg/kapita tiap tahun.

Tingkat konsumsi makan ikan itu terungkap saat acara Safari Gemarikan yang diselenggarakan Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Komisi IV DPR RI di Kantor Bupati Tabanan, Kamis (29/4). Acara tersebut langsung dihadiri Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekda Tabanan I Gede Susila, Komisi IV DPRD RI I Made Urip dan Sekretaris Direktorat Jendral Penguatan Data Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan Berni Ahcmad Subski.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengakui konsumsi makan ikan masyarakat Tabanan rendah jika dilihat dengan data. Namun dari segi keberlimpahan ikan di Tabanan, sangat mencukupi. Untuk itu edukasi ke masyarakat harus digencarkan. "Sosialisasi gemar makan  ikan dengan sasaran terpenting yakni anak-anak dan ibu hamil," tegasnya.

Menurutnya sosialiasi gemar makan ikan wajib dilakukan untuk mencegah adanya balita stunting dan gizi buruk. Meskipun sekarang untuk angka gizi buruk dan stunting di Tabanan sudah bebas. "Kami berterimakasih kepada Kementerian dan DPR RI Komisi IV yang sudah membawa program Gemarikan ke Tabanan," imbuhnya.

Guna meningkatkan gemar makan ikan bagi masyarakat, Bupati bersama kepala OPD hingga kepala desa, akan turun langsung memberikan edukasi masyarakat tentang manfaat ikan itu sendiri. Tak hanya itu, akan membuat program yang arahnya menguatkan sektor perikanan. "Masih rendahnya masyarakat makan ikan ini tentunya menjadi tantangan. Namun kami akan berusaha untuk meningkatkan hal tersebut," tegas Bupati Sanjaya.

Sekretaris Direktorat Jendral Penguatan Data Saing Kementrian Kelautan dan Perikanan Berni Ahcmad Subski
menyatakan, meskipun tingkat konsumsi ikan masyarakat Tabanan pada angka 31,4 kg/kapita tiap tahun, angka tersebut tidak rendah sekali. Karena di luar Bali, seperti seperti Jawa Tengah masih ada konsumsi makan ikan di bawah 25 persen. Biasanya penyebab rendahnya konsumsi makan ikan dibarengi sejumlah faktor, mulai dari kebiasaan hingga mitos. "Untuk itu edukasi ini sangat penting," katanya.

Menurut dia, sesuai hasil koordinasi dengan Kepala Dinas Dinas Perikanan Tabanan, kebutuhan ikan di Tabanan sangat mencukupi. Apalagi ikan layang dan ikan tongkol bisa dikatakan melimpah. Sebab di Tabanan sendiri sudah ada produksi pengolahan ikan tongkol yakni proses pemindangan. "Jadi, modal sudah ada, tinggal ditingkatkan lagi untuk gemar makan ikan melalui berbagai program terutama mengolah ikan itu sendiri agar bisa disukai masyarakat utamanya anak-anak," tegasnya.

Untuk di Tabanan dalam program gemar ikan tersebut pusat memberikan bantuan 500 paket ikan. Dalam paket itu ada lima produk yang diberikan bantuan, diantaranya ikan fresh hingga nugget. "Saya harapkan edukasi untuk makan ikan ini lebih gencar, ikan banyak gizi apalagi ikan yang ditangkan di Indonesia. Lewat gemar makan ikan ini, Mudah-mudahan terlahir masyarakat Indonesia yang cerdas," pesan Beni.

Ikan yang dihasilkan Kabupaten Tabanan tergolong mencukupi. Data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan untuk ikan tangkap Tabanan menghasilkan 750 ton/tahun, perikanan budidaya menghasilkan 3.500 ton/tahun, untuk ikan olahan menghasilkan 2.500 ton/tahun. Budidaya biasanya ikan yang dihasilkan adalah ikan lele, ikan gurami, ikan kaper. Sedangkan ikan tangkapan banyak jenis ikan kakap, kembung hingga tongkol. *des

Komentar