nusabali

Brigjen Sugianyar Pimpin BNNP Bali

Jenderal asal Gianyar yang Sempat jadi Kabid Humas Polda Bali

  • www.nusabali.com-brigjen-sugianyar-pimpin-bnnp-bali

Kepala BNN, Komjen Golose berpesan untuk menjaga Bali dari peredaran narkotika terutama dari sindikat narkoba jaringan golden triangle dan golden chrysant.

DENPASAR, NusaBali

Brigjen Pol Drs Gde Sugianyar Dwi Putra dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali oleh Kepala BNN RI, Komjen Petrus Reinhard Golose di Kantor BNN RI, Kamis (29/4). Komjen Golose berpesan untuk menjaga Bali dari peredaran narkotika terutama dari sindikat narkoba jaringan golden triangle dan golden chrysant.

Komjen Petrus Golose menegaskan, BNN bersama stakeholder menyita hingga berton-ton narkoba dalam operasi di pantai timur Pulau Sumatera dan juga garis pantai barat dan timur Pulau Sulawesi dan Kalimantan.

Peredaran gelap narkoba yang masuk Indonesia cukup besar. Terutama dari sindikat narkoba jaringan golden triangle atau segitiga emas (Thailand, Myanmar, Los) maupun golden chrysant atau bulan sabit emas (Afghanistan, Iran, Pakistan). "Skema besarnya kita juga mencegah jangan sampai narkoba masuk ke Pulau Dewata,"ujar jenderal bintang tiga asal Manado ini.  

Ia berharap dan mayakini masyarakat Bali selalu mendukung program BNN terutama dalam penanggulangan narkoba. "Saya juga berharap kepada semeton Bali untuk tetap semangat di tengah situasi pandemi Covid-19. Mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir," harap mantan Kapolda Bali ini melalui tayangan rekaman video pelantikan Brigjen Sugianyar sebagai Kepala BNNP Bali.

Brigjen Sugianyar sendiri tukar guling jabatan dengan pejabat sebelumnya yaitu Brigjen Pol Putu Gede Suastawa yang telah memasuki masa pensiun. Jenderal lulusan Akpol 1987 itu menjabat sebagai Kepala BNNP Nusa Tenggara Barat.

Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tadi malam, Brigjen Sugianyar mengatakan akan efektif bekerja Senin pekan depan (3/5). Diminta komentarnya terkait langkah-langkah peanganan narkoba di Bali, Brigjen Sugianyar mengatakan akan dilakukan sesuai dengan tagline yang dicanangkan oleh Kepala BNN RI yakni mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Dari Narkoba).

Program Bersiar ini ungkap Jenderal bintang satu kelahiran Gianyar ini akan dilaksanakan melalui upaya-upaya yang bersifat hard power, soft power, dan smart power melalui upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahguna dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

"Di samping itu kita mengendalikan suplai dengan kegiatan-kegiatan pemberantasan, penangkapan para bandar dan, pengedar. yang tak kala penting adalah bagiamana upaya dari sisi deman atau permintaan melalui upaya-upaya yang sifatnya pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan rehabilitasi," ungkapnya.

Dia mengatakan penanganan narkotika harus melibatkan kedua seluruh pemangku kepentingan. Hal itu sudah diamanatkan di dalam Inpres Nomor 2 tahun 2020. Di mana seluruh kementerian, lembaga negara, pemerintah pusat maupun daerah harus melakukan membuat rencana aksi Nasional dalam rangka P4GN.

"BNN sebagai leading sektor mengkoordinasikan upaya-upaya itu. Karena memang Indonesia darurat narkoba. Sehingga upaya yang dilakukan berjalan secara  bersinergi," ungkap Brigjen Sugianyar.

Hal yang lebih penting lagi ungkap Brigjen Sugianyar adalah bagaimana upaya bagi pecandu maupun pengguna narkoba. Dikatakan para pecandu tidak dipidanakan tapi mereka wajib direhabilitasi. Itu juga sudah diamanatkan dalam UU. "Sehingga mereka yang ditangkap sebagai pecandu dan pengguna direhabilitasi," tuturnya.

Menurutnya Lapas di Indonesia sudah over kapasitas. lebih dari 50 persen adalah tersangka narkoba. Upaya rehabilitasi merupakan salah satu langkah yang haru dilakukan untuk mengurangi permintaan narkoba itu sendiri. Tetapi bagi para bandar dan pengedar harus diberi tindakan tegas. Ancaman menurut UU adalah hukuman mati.

"Bahkan sekarang ini para bandar atau pengedar 'dimiskinkan'. Artinya mereka dikenakan selain UU Narkotika juga tindak pidana pencucian uang. Ini yang menurut saya harus dilakukan. Saya sangat berharap di Bali kegiatan yang kental dengan kearifan lokal. Saya akan sinergikan melalui program desa bersinar," tuturnya.

Dikatakan program Desa Bersinar mendapat dukungan dari Kementerian Desa lewat Permendes. Di mana dana desa bisa digunakan untuk kegiatan pencegahan narkoba. "Diharapkan desa jadi garda terdepan. Sehingga nanti sejalan dengan kearifan lokal Bali," tandasnya.

Brigjen Sugianyar sudah malang melintang di Indonesia. Banyak posisi strategis pernah dijabatnya. Pernah menjadi Wakapolres Metro Tangerang Polda Metro Jaya tahun 2002, Kapolresta Balikpapan tahun 2006, Kepala SPN Balikpapan tahun 2007, Kabid Humas Polda Bali tahun 2008. Selanjutnya Dirlantas Polda NTT tahun 2011), Irwasda Polda Papua tahun 2012,  Wakapolda Sulteng tahun 2014,  Kalemkonprofpol Binkermadianmas STIK Lemdikpol tahun 2015, dan Kepala BNNP NTB tahun 2019. *pol

Komentar