nusabali

Poklahsar Dilatih Buat Olahan Pangan Berbahan Dasar Ikan

  • www.nusabali.com-poklahsar-dilatih-buat-olahan-pangan-berbahan-dasar-ikan

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah kelompok pengolahan dan pemasaran (Poklahsar) yang ada di Kabupaten Buleleng dilatih membuat produk olahan berbahan dasar ikan.

Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng itu dimaksudkan dapat meningkatkan nilai jual setelah menjadi makanan olahan. Ada puluhan anggota Poklahsar dari Desa Lemukih, Desa Pacung, Desa Tejakula, Desa Banjar, dan Desa Pengastulan yang dilibatkan dalam pelatihan ini. Seluruh materi pelatihan diberikan oleh instruktur Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Banyuwangi secara virtual melalui zoom meting. Sedangkan puluhan peserta pelatihan langsung praktik di kantor DKPP Buleleng pada Selasa (27/4) dan Rabu (28/4).

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Perikanan pada DKPP Buleleng Abdul Manap, mengatakan pelatihan yang digelar untuk memberikan nilai tambah pada ikan. Sejauh ini ikan hampir seluruhnya dijual mentah. Sedangkan peluang pengolahan makanan dengan bahan dasar ikan masih sangat sedikit di pasaran. Situasi ini diharapkan dapat diambil peluangnya oleh masyarakat untuk menambah penghasilan.

“Pembudidaya selama ini menjual mentahnya saja. Nah, pelatihan produk olahan tangkapan ini akan laku dengan harga yang lebih tinggi daripada dijual dalam bentuk ikan,” kata Manap.

Seluruh peserta pelatihan diberikan kebebasan untuk memilih bahan dasar ikan yang akan mereka olah. Peserta wajib membawa bahan dasar ini sendiri dari rumah. Yang terpenting ikan yang akan dipakai olahan memiliki tekstur daging tebal. Kemudian mereka dilatih untuk membuat olahan makanan seperti mini crispy, martabak, dan cordon bleu.

Sementara itu pelatihan olahan ikan ini juga diarahkan menjadi makanan beku (frozen food). Sehingga tidak mudah rusak dan praktis. Setelah menjadi olahan, selanjutnya hanya perlu memikirkan kemasan agar terlihat menarik di pasaran. “Arahnya lebih ke frozen food dengan daya tahan sekitar tiga bulan dan lebih praktis, sebelum makan tinggal digoreng saja,” jelas Manap. Melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar, Dinas KPP optimistis pelatihan ini bisa berhasil. *k23

Komentar