nusabali

Cegah Kebocoran, Dishub Gianyar Rancang Parkir Progresif

  • www.nusabali.com-cegah-kebocoran-dishub-gianyar-rancang-parkir-progresif

GIANYAR, NusaBali
Retribusi parkir selama ini cukup menjanjikan untuk menggenjot peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Gianyar.

Untuk itu, Pemkab Gianyar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kini merancang pungutan retribusi parkir secara elektronik melalui penerapan parkir progresif.

Dengan parkir progresif maka makin lama pengendara memarkirkan kendaraan, maka semakin mahal biaya parkir yang dikenakan.

Sekretaris Dishub Gianyar I Made Rai Ridhrta, saat dikonfirmasi Rabu (28/4), mengatakan model parkir itu akan dilakukan terutama pada sejumlah gedung baru yang dilengkapi dengan basement sebagai tempat parkir. Seperti RSUD Sanjiwani, Pasar Seni Sukawati, menyusul Pasar Umum Gianyar. ‘’Jajaran instansi terkait sudah menggelar rapat. Arahnya memang seperti itu. Supaya pembayaran parkir itu disesuaikan dengan lamanya penggunaan," jelasnya.

Harapannya, semua potensi parkir di Gianyar akan diupayakan dengan elektronik. "Demi kecepatan dan cegah kebocoran-kebocoran," tegasnya. Jika parkir elektronik tidak diterapkan, selain potensi kebocoran, kemungkinan masyarakat akan seenaknya parkir berlama-lama di tempat senyaman basement. "Kategori nyaman tentu ada biaya yang harus dikeluarkan. Kalau tidak, mau parkir berbatas waktu, kan bisa cari tempat lain," terangnya.

Hanya saja, mulai kapan diberlakukan dan bagaimana teknis penerapannya, Rai Ridharta mengatakan rencana ini baru sebatas perumusan. "Masih kami rumuskan sistemnya seperti apa, perlengkapannya apa saja. Kalau menggunakan pintu, kami rancang dulu pintunya. Masih dibahas juga soal bagaimana oprasionalnya," jelasnya.

Menurutnya, penerapan parkir elektronik memerlukan kesiapan lebih serius. Baik dari Dishub maupun pengguna. "Karena dengan sistem elektronik memerlukan kesiapan waktu, baik kita maupun pengguna," ujar Rai Ridharta.

Oleh karena masih pembahasan, Dishub Gianyar belum bisa memastikan kapan parkir elektronik ini berlaku. "Target belum. Dalam rapat kemarin diharapkan tahun anggaran ini bisa terealisasi," ujarnya. Yang sedang dipersiapkan saat ini antara lain regulasi dan sarana prasarana. "Baru kemarin rapatnya, baru penjajakan. Diminta untuk kolaborasi dengan BPKAD, soal sistem dan soal penganggaran," jelasnya.

Termasuk potensi peningkatan retribusi parkir, Rai Ridharta belum banyak berkomentar. "Saya terus terang belum mengetahui berapa besaran potensinya. Terutama yang di Pasar Seni Sukawati. Belum kita teliti, perlu waktu melakukan pengkajian," jelasnya. Sedangkan basement di RSUD Sanjiwani, sementara saat ini masih dipastikan apakah akan menjadi parkir khusus perangkat rumah sakit atau untuk umum. "Kalau khusus perangkat RS, apakah nanti bebannya beda apa gratis, nunggu petunjuk selanjutnya," ujarnya.

Ditambahkan Rai Ridharta, saat ini alat parkir elektronik sejatinya sudah dipasang di dua objek wisata di Gianyar, yakni di Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan  Tampaksiring dan Pura Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh. Hanya saja, karena situasi pandemi alat ini nyaris belum berfungsi. "Yang sudah ada alatnya di Goa Gajah, tapi pelanggannya gak ada. Pariwisata kan masih tutup. Jadi belum kami hitung," ujarnya.

Terkait kerjasama pihak ketiga, juga masih dalam pembahasan. "Kerjasama dengan pihak ketiga, belum sampai kesana. Kalau kerjasama mengacu seperti Goa Gajah. Kalau di Tampaksiring swakelola," jelasnya. *nvi

Komentar