nusabali

Hasil Uji Laboratorium, Negatif Formalin

Pepes Ikan Dicurigai Mengandung Bahan Berbahaya

  • www.nusabali.com-hasil-uji-laboratorium-negatif-formalin

TABANAN, NusaBali
Hasil uji laboratorium Dinas Ketahanan Pangan Tabanan menerangkan pepes ikan yang sempat dicurigai mengandung formalin di Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Tabanan, ternyata negatif kandungan formalin.

Keterangan itu setelah merujuk hasil uji tes sampel pepes ikan dimaksud di laboratorium yang keluar, Rabu (21/4).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tabanan Dewa Ayu Putu Sri Widyanti mengatakan sesuai uji laboratorium pepes ikan yang sebelumnya dicurigai mengandung formalin negatif. "Astungkara sudah keluar (hasilnya), dan negatif formalin. Artinya, makanan ini memenuhi syarat atau  aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Kendati demikian, Sri Widyanti mengaku sudah meminta kepada Kepala Kewilayahan (Kepala Dusun) Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, untuk memberi arahan atau imbauan agar semua produsen makanan olahan berhati-hati dan cermat baim sebelum dan saat mengolah makanan. Selain itu, memastikan agar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya untuk kesehatan. Karena sampel makanan tersebut diambil di banjar setempat.

Dia juga mengimbau kepada para pedagang agar sebelum mengolah bahan baku makanan harus dibersihkan sehingga aman dari zat berbahaya. Bahan makanan bisa disterilkan terlebih dahulu sesuai dengan jenis komoditasnya. Jika dalam bahan makanan mentah agar dibersihkan dengan air mengalir. ‘’Kemudian bahan makanan yang memerlukan kebersihan tinggi harus dibersihkan dengan air hangat," imbaunya.

Sebelumnya, Selasa (20/4) sore, petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Ketahanan Pangan Tabanan, mengintensifkan pengawasan makanan buka puasa atau takjil. Sasarannya, di kawasan Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

Hasilnya, dari 17 sampel yang diuji, satu makanan yakni pepes ikan dicurigai mengandung formalin. Selanjutnya, karena dugaan tersebut, petugas melakukan tes konfirmasi di Laboratorium Denpasar. Selasa sore itu, satu persatu makanan pedagang yang ada di kawasan sentra penjual takjil didatangi. Petugas menyasar makanan yang dicurigai mengandung formalin, pewarna, borax, methanol yellow, dan rodhamin B. *des

Komentar