nusabali

Komunitas Pencinta Alam Temu Kangen di Puragae

  • www.nusabali.com-komunitas-pencinta-alam-temu-kangen-di-puragae

AMLAPURA, NusaBali
APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) Provinsi Bali bersama APGI Karangasem menggelar acara temu kangen di Banjar Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (18/4).

Acara temu kangen dikoordinasikan Ketua APGI Bali Vita Landra, didampingi Ketua APGI Karangasem I Ketut Mudiada, melibatkan pencinta alam dari Mapala Unud Denpasar, Mapala Undiknas Denpasar, Mapala Politeknik Negeri Bali, Sispala SMA Negeri 5 Denpasar, Kelompok Pencinta Alam Raja Rimba, dan lain-lain.

Acara yang dibuka Perbekel Pempatan I Nengah Suta antara lain diisi dialog mengenai teknis mendaki gunung, sarana yang disiapkan dan dibutuhkan para pendaki, teknis berkomunikasi saat keadaan darurat, teknik memandu pendaki gunung. Juga membahas keterampilan mendaki dan sikap para pemandu pendaki.

Vita Landra mengatakan, sebelum mengantar wisatawan mendaki gunung, terlebih dahulu wisatawan yang akan diantar diberikan pemahaman. Misalnya, di tengah perjalanan saat tengah mendaki gunung, tiba-tiba cuaca buruk, ditandai kabut tebal dan hujan lebat, mesti mengurungkan niat mendaki. Sebab, sangat membahayakan, selain jalan licin, bisa dihadang banjir, tanah longsor, tersesat, dan bahaya petir.

Ketut Mudiada juga memberikan pemaparan kepada para pencinta alam, terutama kepada para pemandu pemula, agar memperhatikan banyak hal sebelum mendaki.

Pemandu mesti rajin latihan fisik, terutama melatih otot-otot kaki dan menjaga keseimbangan, selalu menjaga kebugaran tubuh. “Terpenting lagi, agar mampu menguasai teknik berjalan ketika mendaki di gunung, selain wajib mengenali karakter gunung,” kata Ketut Mudiada yang juga relawan Pasebaya Agung Karangasem.

Ketut Mudiada juga mengingatkan pemandu saat mendaki mesti membawa perlengkapan termasuk konsumsi, dan selama mendaki dilarang membuang sampah di gunung.

Tantangan mendaki katanya sangat kompleks, selain menghadapi cuaca hujan menyebabkan jalan licin, juga jalur jadi gelap, menyebabkan pendaki jadi tersesat. Tantangan lainnya sewaktu-waktu menghadapi angin kencang. *k16

Komentar