nusabali

Ditemukan Selamat Setelah 12 Jam Terjebak di Rumpon

  • www.nusabali.com-ditemukan-selamat-setelah-12-jam-terjebak-di-rumpon

AMLAPURA, NusaBali
Seorang nelayan asal Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, I Ketut Subrata, 39, ditemukan dalam kondisi selamat setelah semalaman terombang-ambing di tengah laut.

Nelayan berusia 39 tahun ini selama hampir 12 jam terjebak di tengah gelombang laut setinggi tinggi 3 meter dan selamat dengan cara berpegangan pada rumpon, setelah mesin perahunya mati. Korban Ketut Subrata awalnya melaut naik perahu sendirian, Minggu (18/4) sore pukul 16.00 Wita. Berselang 3,5 jam kemudian, tepatnya malam pukul 19.30 Wita, perahunya mendadak mati mesin, padahal bahan bakarnya masih ada. Sejak itu pula, Subrata terombang-ambing di tengah terjangan gelombang setinggi 3 meter dan berupaya menyelamatkan diri dengan berpegangan di rumpon. Setelah terombang-ambing di laut selama hampir 12 jam, Subrata akhirnya ditemukan selamat oleh rekannya, I Nengah Tilem, 45, Senin (19/4) pagi pukul 07.00 Wita.

Menurut Subrata, dia melaut bersama rekan-rekannya dengan naik perahu masing-masing, Minggu sore pukul 16.00 Wita. Mereka bergerak ke arah selatan dari Pantai Tunas Sari, Desa Tianyar Timur. Baru berlayar sekitar 1 kilometer, mesin perahunya mendadak mati.

Subrata pun berupaya mengganti busi, hingga mesinnya sempat hidup, tapi kemudian mati lagi. Ini berulang sampai tiga kali. “Karena mesin tidak bisa hidup di tengah gelombang tinggi sekitar 3 meter, saya akhirnya pasrah,” tutur Subrata setelah dievakuasi dari laut, Senin kemarin.

Manurut Subrata, dirinya berupaya mencari rumpon untuk tempat berlindung, dengan cara mengayuh perahunya. Perjalanan dari lokasi menuju rumpon sekitar 6 kilometer. Setiba di rumpon, Subrata menambatkan perahunya dan kemudian berupaya bertahan dengan berpegangan. Subrata berjuang sambil menahan perut lapar dan haus, karena melaut tanpa membawa bekal.

Setelah hampir 12 jam terombang-ambing di tengah laut, Senin pagi pukul 07.00 Wita Subrata ditemukan oleh rekannya, I Nengah Tilem, yang kebetulan melintas di lokasi. Subrata yang mengenakan kaos biru dan topi tentara, ditemukan terduduk di rumpon. Nengah Tilem kemudian mengajak Subrata naik ke perahunya. Sedangkan perahu milik Subrata yang mati mesin ditarik menggunakan dua perahu ke tepi pantai.

Sebelum ditemukan dalam kondisi selamat, korban Subrata sempat dilaporkan hilang. Laporan dibuat oleh nelayan sekampung, I Nyoman Rai, 45, ke Pol Airud Pangkalan Kecamatan Kubu di Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu.

Menurut Koordinator Patroli Bali Timur dan Utara Dit Pol Airud Polda Bali yang berpangkalan di Desa Sukadana, Ipda I Made Darsa, laporan baru diterimanya Senin pagi pukul 06.30 Wita. Begitu dapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka. Selanjutnya, dilakukan upaya pencarian bersama Bakamla Karangasem, BPBD Karangasem, dan Balawista Kecamatan Kubu.

Namun, begitu petugas gabungan mulai berlayar, terbetik kabar bahwa korban Ketut Subrata telah ditemukan selamat. Korban Subrata dievakuasi dari trengah laut ke Pantai Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu dalam kondisi kelelahan dan lemas, karena tidak makan dan minum.

"Tapi, secara fisik kondisinya cukup sehat, hanya sedikit kelelahan saja," jelas I Gusti Ngurah Eka. Turut menjemput korban Subrata ke tepi pantai pasca dievakuasi dari laut adalah sang istri Ni Made Toya, 36, serta kedua anaknya: Luh Sutriswan Dewi, 7, dan Nengah Sutrisna, 5. *k16

Komentar