nusabali

Barong Ngelawang Jadi Hiburan Saat Pandemi

  • www.nusabali.com-barong-ngelawang-jadi-hiburan-saat-pandemi

GIANYAR, NusaBali
Tradisi ngelawang (menrikan Barong keliling desa,Red) yang dilakukan pasca hari raya Galungan, menjadi hiburan murah meriah saat warga masih menghadapi pandemi.

Seperti terlihat di lingkungan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Minggu (18/4). Sejumlah sekaa barong ngelawang keliling desa untuk menghibur masyarakat.

Bahkan ada sekaa barong mengajak anak-anak saling kejar-kejaran sehingga anak-anak mendapat keseruan menonton barong ngelawang tersebut. "Lumayan tegang tapi seru, ini barongnya ngejar-ngejar," ujar salah satu anak.

Orangtua anak-anak pun ikut senang menonton tradisi ngelawang tersebut. Sebab hiburan tersebut murah meriah dan bisa memperkenalkan anak-anak terhadap tradisi budaya Bali. "Ini lumayan menghibur, dari kemarin ada aja sekaa barong ngelawang disini," ujar Wayan Warta, salah seorang warga yang mengawasi anaknya.

Menurutnya, kesenangan yang didapat anak-anak ini akan memperkuat cinta mereka terhadap tradisi leluhur. "Kalau sudah senang pasti akan cinta, begitu juga untuk tradisi luhur harus dibuat menyenangkan," ungkapnya.

Sementara pendapatan sekaa ngelawang saat pandemi mengaku mengalami penurunan. "Jauh berkurang, kalau dulu lumayanlah yang ngupah sekarang sedikit," ujar ketua sekaa, Putu Surya.

Mereka pun kini hanya ngelawang di seputaran desa setempat. Jika sebelum pandemi mereka ngelawang ke Ubud, kini cukup di seputaran desa dan banjar. "Kalau ke Ubud juga sepi, ya ngelawangnya di sekitaran ini saja, menghibur anak-anak, yang penting tradisi jalan dan sambil mengisi waktu luwang," jelasnya.

Menurutnya, dibandingkan ngelawang dengan di upah, ngelawang menghibur dengan mengejar anak-anak lebih seru. "Ngelawang seperti ini lebih seru, kalau diupah memang dapat uang tapi keseruannya beda," ungkapnya.

Terkait prokes yang diterapkan, sekaa yang anggotanya kebanyakan anak SMA tersebut mengatakan telah membekali diri dengan masker. "Kalau sedang ramai dan berkerumun kita pakai maskernya, kalau udah longgaran kita lorokan lagi, soalnya sesak kalau terus pakai masker," ujarnya. *nvi

Komentar