nusabali

Kemenko Marves Rencanakan Tata Pelabuhan Gilimanuk

  • www.nusabali.com-kemenko-marves-rencanakan-tata-pelabuhan-gilimanuk

NEGARA, NusaBali
Pelabuhan Gilimanuk, Jermbrana, sebagai gerbang utama pintu masuk Bali, rencananya akan ditata pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI.

Penataan ini agar pelabuhan ini lebih representatif. Rencana itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves RI  Ayodhia Kalake, saat meninjau sejumlah kawasan pesisir di Jembrana, Sabtu (10/4). Kunjungan itu diawali di ASDP Pelabuhan Gilimanuk dengan mendengar pemaparan dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk Windra Soelistiawan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba menyampaikan  bahwa Pelabuhan Gilimanuk merupakan salah satu pintu masuk ke Pulau Bali yang berperan dalam mendukung kegiatan distribusi logistik dan pariwisata nasional. Di samping itu, Pelabuhan Gilimanuk juga menjadi wajah Bali, dan ada sejumlah potensi-potensi wisata di Gilimanuk.

Usai di Pelabuhan Gilimanuk, rombongan bergerak meninjau dua titik abrasi di pantai Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk  dan pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Setelah memantau abrasi, dilanjutkan meninjau sentra perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Saat berkunjung ke Pengambengan itu, Bupati Tamba juga mengajak jajaran Kemenko  Marves menyaksikan atraksi makepung dan pengerjaan saluran irigasi melalui program padat karya tunai.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi pada Kemenko Marves Ayodhia Kalake mengatakan, kehadirannya ke Kabupaten Jembrana tentunya tidak hanya untuk melihat abrasi. Akan tetapi  berencana mengembangkan wilayah kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Rencana penataan agar Pelabuhan Gilimanuk menjadi pelabuhan yang lebih baik ke depanya itu, dikarenakan Pelabuhan Gilimanuk merupakan pintu masuk Bali. “Pengembangan kawasan Pelabuhan Gilimanuk yang merupakan pintu masuk pulau dewata, kalau sudah  tertata dengan baik akan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya,” ujarnya.

Soal abrasi di beberapa titik pantai di Jembrana, Ayodhia  Kalake mengatakan, sebelumnya dari Kemenko Marves juga sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai dan pihak Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dari koordinasi beberapa waktu lalu itu, dari Kementerian PUPR akan berusaha melakukan penanganan abrasi di Jembrana. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak balai dan Kementerian PUPR. Akan berusaha ditangani semaksimal mungkin dan tidak setengah-setengah tentunya,” ucapnya.

Bupati Tamba mengatakan, dirinya sebelumnya sudah sempat bertemu dengan Menteri Marves untuk memperkenalkan diri sebagai Bupati Jembrana dan berdiskusi mengenai permasalahan dan peluang kedepan di Kabupaten Jembrana. Dari pertemuan itu, dari Kemenko Marves intinya menginginkan dirinya sebagai Bupati harus kreatif untuk mensejahterakan masyarakat. Kemudian, dirinya melanjutkan pertemuan ke Kementerian Marves dengan melakukan presentasi dan memaparkan apa yang Jembrana butuhkan.

“Sebelumnya saya sudah bertemu dengan bapak Kementerian di Jakarta guna memaparkan dan mempresentasikan apa yang kami butuhkan dalam rangka untuk mengatasi persoalan-persoalan Jembrana. Salah satu abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru dan abrasi di Pantai Gilimanuk,” ujar Bupati Tamba.

Di samping itu, Bupati Tamba menambahkan, dirinya juga menjelaskan terkait keberadaan  kawasan Gilimanuk yang menjadi pintu masuk Jembrana yang juga menjadi salah satu gerbang Bali. Dirinya mengharapkan ada sentuhan penataan di Gilimanuk agar menjadi lebih baik. Maka dari itu, dirinya berusaha mengejar agar ASDP juga segera membangun apa yang seharusnya dibangun di Pelabuhan Gilimanuk untuk kemajuan Jembrana.

“Saya kejar agar pihak ASDP Gilimanuk bisa segera membangun untuk kemajuan dan perkembangan destinasi. Karena kalau kita lihat di kawasan Gilimanuk itu, banyak terdapat potensi-potensi untuk mengembangkan destinasi. Nantinya, bila mana ASDP ingin menata Gilimanuk, sekalian agar representatif untuk sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan,” ucap Bupati Tamba. *ode

Komentar