nusabali

Rp 3,7 T Anggaran Dana Hibah Pariwisata, Bali Dialokasikan Terima 40-45 Persen

  • www.nusabali.com-rp-37-t-anggaran-dana-hibah-pariwisata-bali-dialokasikan-terima-40-45-persen

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah menganggarkan dana hibah sebesar Rp 3,7 triliun di 2021 untuk memberi stimulus industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Kini sedang dilakukan pendataan untuk verifikasi dan validasi guna pengalokasiannya. Dari total Rp 3,7 triliun, Bali akan menerima antara 40-45 persen. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di sela-sela Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional – Temu Stakeholders, di The Apurva Kempenski Bali, di Sawangan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (9/4).

Menparekraf Sandiaga Uno mengemukakan, di Bali Kemenparkeraf fokus pada program stimulus. Pemprov Bali, kata Sandiaga Uno, sudah mengajukan dana soft loan untuk pemulihan ekonomi, terutama sektor pariwisata, sebesar Rp 9,4 triliun. Pengajuan ini sedang digodok dan dibahas secara simultan, lintas kementerian dan lembaga. Dari penggodokan tersebut diharapkan segera ada titik terang dalam waktu yang tidak terlalu lama. “Sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali bisa terbantu dengan dana stimulus tersebut,” kata Sandiaga Uno.

Untuk pembukaan pariwisata pada Juni nanti, Bali membutuhkan dana. Terutama berkaitan dengan dana untuk modal kerja. Ditegaskannya, tidak saja soft loan, tetapi pariwisata juga membutuhkan restrukturisasi (relaksasi kredit).

Masih terkait dana untuk tahun 2021 ini, pemerintah menganggarkan dana hibah pariwisata Rp 3,7 triliun untuk 131 daerah. Dari 131 daerah tersebut, 9 di antaranya adalah di Bali yakni 9 kabupaten/kota. Dana tersebut akan mengalir ke sektor pariwisata, bukan hanya ke hotel dan restoran, tetapi juga diperluas pada tempat rekreasi, biro perjalanan wisata berbasis data pajak daerah, pajak hiburan, dan pajak penghasilan.

Sandiaga Uno juga mengapresiasi mulainya kegiatan-kegiatan seperti rapat-rapat kementerian maupun lembaga di Bali. Salah satunya sarasehan digelar OJK bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. “Saya sangat berterima kasih,” ucapnya.

Kata Sandiaga Uno, ini sebagai pesan bahwa pemerintah hadir dengan kebijakan-kebijakan  yang langsung bisa dirasakan masyarakat. Kegiatan seperti tersebut, betul-betul sudah lama ditunggu oleh pelaku pariwisata. “Satu tahun kita dalam keadaan yang sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Pelaksanaan Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional – Temu Stakeholders, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai pembicara adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto. Sedang dari Bali adalah Gubernur I Wayan Koster, kalangan pelaku pariwisata, pihak perbankan, dan stakeholder lainnya. *k17

Komentar