nusabali

Pelaksanaan Vaksinasi di Bali Ditargetkan Tuntas Juni 2021

Wakil Gubernur Cok Ace Tinjau Pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Gilimanuk

  • www.nusabali.com-pelaksanaan-vaksinasi-di-bali-ditargetkan-tuntas-juni-2021

Wagub Cok Ace menyebutkan angka kunjungan wisatawan domestik ke Bali saat ini sudah tembus di atas 6.000 orang per hari, dari semula hanya kisaran 3.000 per hari beberapa pekan sebelumnya

NEGARA, NusaBali

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap sekitar 70 persen atau 3 juta dari 4,5 juta penduduk di Bali, ditargetkan tuntas Juni 2021 mendatang. Target tersebut dicanangkan agar gerbang pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara bisa dibuka bulan Juli 2021, sesuai rencana pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat memantau pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (6/4) siang. Wagub Cok Ace menyebutkan, dalam upaya mempercepat vaksinasi Covid-19 di Bali, Gubernur Wayan Koster sebenarnya mengharapkan dapat menerima sekitar 3 juta dosis vaksin bulan April 2021 ini. Buat sementara, Bali telah menerima sekitar 1,6 juta dosis vaksin.

Menurut Cok Ace, vaksinasi 70 persen penduduk Bali untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) tetap ditargetkan rampung Juni 2021 mendatang. “Kenapa Juni? Ya, karena harapan kita, pariwisata Bali sudah bisa dibuka untuk wisatawan mancanegara bulan Juli,” terang Cok Ace, yang kemarin didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Cok Ace mengakui, untuk membuka gerbang pariwisata internasional itu, sangat tergantung kondisi internal di Bali. Jangan sampai terjadi lonjakan-lonjakan kasus positif Covid-19. Selain kondisi di Bali, juga tergantung bagaimana penyebaran Covid-19 di negara-negara lain.

“Kita akan memakai pola free Covid corridor. Beberapa negara sudah menerapkan pola tersebyt. Artinya, orang yang sudah divaksin boleh ke daerah tertentu. Kita siapkan tiga zona dulu, yakni Kawasan Ubud (Kecamatan Ubud, Gianyar), Kawasan Sanur (Kecamatan Denpasar Selatan), dan Kawasan Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung),” tandas tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Selain 3 kawasan tersebut, menurut Cok Ace, tidak menutup kemungkinan wilayah-wilayah lainnya di Bali juga akan dibuka. Mulai pekan depan, juga sudah dilakukan persiapan-persiapan di wilayah lain, seperti kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng.

“Ini adalah upaya kita biar koridor pintu Bali buka dulu. Yang mana kita buka? Tentu yang paling memungkinkan untuk menarik wisatawan asing datang,” jelas Cok Ace yang juga menjabat Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali.

Intinya, lanjut Cok Ace, jika ingin pariwisata di Bali cepat bangkit dan pulih, diperlukan kesiapan bersama untuk meyakinkan bahwa ‘Bali aman’ dikunjungi. Bagaimana menekan laju Covid-19 dengan tetap mengingatkan diri sendiri maupun orang sekitar, agar selalu menjalankan protokol kesehatan (Prokes). Di samping itu, untuk wisatawan asing yang melanggar Prokes, juga ditindak tegas untuk men-jaga keamanan pariwisata di Bali.

“Sanksi untuk wisatawan asing yang melangar Prokes, berdasatkan Pergub terakhir, dendanya sudah cukup tinggi yakni Rp 1 juta. Kalau dulu kan denda hanya Rp 100.000. Sekarang kalau sampai dua kali melanggar Prokes, wisatawan asing langsung dideportasi. Ini tentu memberi efek jera, untuk tetap sama-sama menjaga Bali ini,” papar mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.

Menurut Cok Ace, belakangan ada peningkatan kunjungan wisatawan domistik ke Bali. Saat ini, kunjungan wisatawan domestik sudah di atas 6.000 orang per hari. Padahal, beberapa minggu lalu, angka kunjungan masih kisaran 3.000-3.500 orang per hari.

Sementara itu, Cok Ace didampingi Bupati Nengah Tamba dan Wabup Patriana Krisna kemarin sempat meninjau langsung pelaksanaan ‘Gebyar Vaksinasi Covid-19’ dipusatkan di 6 bale banjar se-Kelurahan Gilimanuk. Bupati Nengah Tamba mengatakan Gebyar Vaksinasi di Gilimanuk ini dilaksanakan sesuai dengan perintah Gubernur untuk mempercepat vaksinasi di Bali.

Menurut Bupati Tamba, Gebyar Vaksinasi di Gilimanuk ini dilaksanakan selama dua hari, 6-7 April 2021. Layanan dibuka di 6 bale banjar, mulai pagi pukul 08.00 Wita hingga siang pukul 14.00 Wita, dengan melibatkan 250 vaksinator. “Warga yang jadi target sasaran vaksinasi di Gilimanuk ini sebanyak 6.000 orang,” jelas Tamba.

Disebutkan, Kelurahan Gilimanuk dipilih sebagai lokasi Gebyar Vaksinasi Covid-19, karena sebagai salah satu pintu masuk Bali melalui darat dari arah barat. Selain itu, Kelurahan Gilimanuk juga tergolong salah satu wilayah di Jembrana yang penduduknya terpadat, mencapai 8.022 jiwa. Penduduk usia produktif sebanyak 6.730 orang, sementara lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun mencapai 1.292 orang.

“Jadi, di sini kita fokuskan dulu untuk gerak pertama. Nanti untuk gerak selanjutnya, kita lihat di mana interaksi sesama yang padat, itu kita prioritaskan,” papar Bupati Tamba yang kemarin didampingi istrinya, Ni Gusti Ayu Candrawati.

Tamba optimistia Jembrana dapat segera mendukung capaian vaksinasi 70 persen penduduk di Bali. Hal itu didasari mobilitas warga Jembrana yang tidak begitu padat, seperti di Denpasar atau Badung. Yang terpenting, bagaimana memfokuskan vaksinasi ke titik-titik wilayah padat penduduk. “Seperti di pasar yang interaksinya cukup tajam, itu yang akan kita prioritaskan,” tandas politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba juga menyampaikan bahwa kasus kasus Covid-19 di Jembrana telah menurun. Bahkan, per Senin (5/4) lalu, di Jembrana nihil kasus baru. Dia berharap trend nihil kasus baru ini terus berlanjut, dengan penerapan Prokes yang disiplin. *ode

Komentar