nusabali

PPKM Mikro Berbasis Desa Adat Sukses Tekan Kasus Covid-19 di Bali

Kasus Aktif Tinggal 4,03%, Sembuh 93,10%

  • www.nusabali.com-ppkm-mikro-berbasis-desa-adat-sukses-tekan-kasus-covid-19-di-bali

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Wayan Koster menyatakan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Berbasis Desa Adat di Bali, telah berjalan dengan baik.

PPKM Berbasis Desa Adat mampu menurunkan angka kasus positif Covid-19, hingga kasus aktif kini tinggal 4,03 persen, sementara tingkat kesembuhan tembus 93,10 persen.

Menurut Gubernur Koster, kasus harian Covid-19 di Bali terus menurun sejak diberlakukannya PPKM Mikro Berbasis Desa Ddat. “Begitu pula tingkat kesem-buhan di Bali meningkat hingga tembus angka 93,10 persen. Sedangkan kasus aktif di angka 4,03 persen, sementara angka kematian kisaran 2,87 persen,” ujar Gubernur Koster dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Jumat (2/4).

Gubernur Koster menyebutkan, masyarakat Bali kini semakin disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Ditambah lagi dengan pengawasan lapangan yang senantiasa dilaksanakan petugas Sat Pol PP dan TNI/Polri.

"Apalagi, adanya sanksi tegas kepada WNA yang melanggar protokol kesehatan dengan denda Rp 1 juta hingga deportasi (jika mengulangi pelanggaran, Red)," terang Koster dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, yang sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (1/4).

Koster juga mengatakan, pelaksanaan percepatan vaksinasi terus dilaksanakan secara masif di Bali. Targetnya, 70 persen atau 3 juta orang dari total 4,5 juta penduduk Bali nantinya divaksinasi.

Data terbaru hingga Jumat (2/4) sore pukul 16.00 Wita, dari 1.024.544 orang yang teregister, capaian sasaran vaksinasi di Bali telah mencapai 715.915 orang. Rinciannya, tenaga kesedhatan sebanyak 36.843 orang, petugas publik sebanyak 338.389 orang, dan kalangan lanjut usia (Lansia) 340.683 orang.

Vaksinasi tersebut dilaksanakan dengan sasaran prioritas dan khusus tiga zona hijau di Bali, yakni Kawasan Ubud (Kecamatan Ubud, Gianyar), Kawasan Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung), dan Kawasan Sanur (Kecamatan Denpasar Selatan).

Vaksinasi juga dilaksanakan secara linear di fasilitas-fasilitas kesehatan, dibantu vaksinator TNI/Polri. "Target kami, pelaksanaan vaksinasi di kawasan zona hijau selesai Juni 2021 mendatang dan kawasan lain menunggu kedatangan vaksin dari pusat," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sementara, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo, mene-kankan rencana pembukaan pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara harus tetap dibarengi penerapan protokol kesehatan yang ketat, terutama terkait masalah karantina. "WNA yang masuk ke Bali diharuskan menjalani protokol kesehatan sesuai SE Satgas Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021, mulai dari dua kali tes PCR hingga karantina selama 5 hari," ujar Doni.

Menurut Doni, Bali merupakan suatu etalase bagi Indonesia di mata dunia. Maka, baik buruknya penanganan Covid-19 di Bali sangat berdampak terhadap pamor Indonesia di mata dunia internasional. "Untuk itu, arahan Bapak Presiden jelas, Bali harus dijadikan prioritas utama dalam penanganan Covid-19. Pemerintah pusat dari awal sudah komitmen tentang hal itu," katanya.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus terjadi, ditandai dengan munculnya 169 kasus baru per Jumat kemarin, bersamaan dengan 135 pasien sembuh dan 6 pasien lagi diumumkan meninggal dunia. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 80 kasus baru, disusul Buleleng (29 kasus baru), Badung (24 kasus baru), Tabanan (16 kasus baru), Bangli (6 kasus baru), Gianyar (5 kasus baru), Klungkung (5 kasus baru), Jembrana (3 kasus baru), dan Karangasem (1 kasus baru).

Dengan tambahan 169 pasien baru per Jumat kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 40.177 kasus. Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar mencapai 12.571 kasus, disusul Badung (7.697 kasus), Gianyar (4.499 kasus), Tabanan (4.214 kasus), Buleleng (3.008 kasus), Jembrana (2.192 kasus), Bangli (2.104 kasus), Karangasem (1.680 kasus), dan Klungkung (1.611 kasus).

Pada hari yang sama kemarin, di Bali terdapat 135 pasien Covid-19 berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 34 orang, disusul Badung (21 pasien sembuh), Buleleng (21 pasien sembuh), Bangli (11 pasien sembuh), Tabanan (8 pasien sembuh), Jembrana (7 pasien sembuh), Klungkung (7 pasien sembuh), Gianyar (5 pasien sembuh), selain dari luar daerah (21 pasien sembuh).

Maka, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 37.403 orang. Angka kesembuhan di Bali ini berkisar 93,10 persen dari total 40.177 kasus positif.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan atau kasus aktif mencapai 1.621 orang atau 4,03 persen dari total 40.177 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 1.153 orang atau 2,87 persen dari total 40.177 kasus positif. Ini setelah per Jumat kemarin kembali diumumkan ada 6 pasien mening-gal.

Total 1.153 pasien yang meninggal ini terdiri dari 1.149 orang WNI dan 4 orang WNA. Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 263 orang, disusul Badung (197 orang), Tabanan (146 orang), Buleleng (120 orang), Karangasem (86 orang), Bangli (81 orang), Jembrana (73 orang), dan Klungkung (48 orang). *nat

Komentar