nusabali

Pusat Tambah Stok 200.000 Vaksin ke Bali

Bali Didesak Bentuk Satgas Karantina buat Cegah Covid-19 dari Luar Negeri

  • www.nusabali.com-pusat-tambah-stok-200000-vaksin-ke-bali

DENPASAR, NusaBali
Pemerintah pusat bersiap kirimkan 200.000 dosis vaksin Covid-19 ke Bali dalam pekan ini.

Vaksin jenis AstraZeneca tersebut praktis akan menambah stok vaksin yang saat ini masih tersisa 312.785 dosis, tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan vaksinasi yang digenjot secara cepat di kabupaten/kota se-Bali memerlukan ketersediaan vaksin yang memadai. Karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali terus berkomunikasi dengan pusat terkait keamanan stok vaksin.

"Hasil rapat dengan Menteri Kesehatah (Menkes) Pak Budi Gunadi Sadikin hari ini (kemarin), Bali akan ditambah lagi 200.000 dosis vaksin. Rencananya, vaksin tersebut akan dikirim ke Bali pekan ini," ujar Suarjaya saat dihubungi NusaBali di Denpasar, Jumat (2/4).

Suarjaya menyebutkan, kalau 200.000 dosis vaksin tersebut sampai di Bali, maka vaksinasi akan digencarkan di kabupaten/kota. "Karena sekarang (kemarin) hari libur, layanan vaksinisasi di beberapa kabupaten jeda sejenak. Namun, vaksinasi di Denpasar dan Badung jalan terus. Besok (hari ini) kita gas lagi vaksinasi. Kalau stok, sekarang ada 312.785 dosis vaksin, itu masih aman untuk vaksinasi di kabupa-ten/kota," tandas Suarjaya.

Sementara, hingga Jumat sore pukul 16.00 Wita, dari 1.024.544 orang yang teregister, capaian sasaran vaksinasi di Bali telah mencapai 715.915 orang. Rinciannya, tenaga kesehatan sebanyak 36.843 orang, petugas publik sebanyak 338.389 orang, dan kalangan lanjut usia (Lansia) 340.683 orang.

"Mudah-mudahan, kiriman vaksin pekan ini bisa lancar datang ke Bali. Nanti kami akan genjot terus vaksinasi, sehingga target Juni 2021 nanti vaksinasi di Bali sudah bisa tuntas," tandas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo, yang sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasionalk, mendesak Pemprov Bali membentuk Satgas Karantina, khusus untuk meningkatkan prosedur penanganan mobilitas warga negara asing (WNI) dan warga negara Indonesia (WNA) yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Bali. Hal itu disampaikan Doni Monardo saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Pemprov Bali di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (1/4).

Doni berharap pembentukan Satgas Karantina tersebut nantinya melibatkan seluruh komponen dari lintas Kementerian/Lembaga, dibantu unsur TNI/Polri, sehingga penyelenggaraannya dapat dilakukan secara terstruktur dan mandiri. "Satgas Karantina ini bisa mandiri dan seluruh unsur berada pada satu komando. Dengan begitu, seluruh kedatangan WNA dan WNI di Bali betul-betul melalui prosedur kekarantinaan kesehatan, sesuai ketentuan,” ujar Doni.

Menurut Doni, hal ini penting dilakukan, selain untuk mengendalikan angka kasus aktif Covid-19, juga sekaligus mencegah adanya penularan strain baru yang berpotensi terjadi dari lalu lintas manusia yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Bali. "Terlebih, momentum liburan panjang dan perayaan Idul Fitri dalam waktu dekat juga berpotensi memicu pergerakan masyarakat menjadi tinggi. Ini harus diantisipasi, agar tidak terjadi ledakan kasus positif," papar Doni.

Apabila hal itu terjadi, kata Doni, maka harapan untuk membuka kembali denyut nadi perekonomian warga melalui sektor pariwisata dan budaya, menjadi terkendala. "Kalau ini tidak kita lakukan, saya khawatir strain baru dari beberapa negara menulari masyarakat kita di sini. Akibatnya nanti, harapan kita untuk membuka pariwisata di Bali akan terkendala,” tegas Doni. *nat

Komentar