nusabali

Pasca Penusukan, Desa Riang Gede Gelar Pecaruan

  • www.nusabali.com-pasca-penusukan-desa-riang-gede-gelar-pecaruan

TABANAN, NusaBali
Pasca terjadi aksi penusukan yang mengakibatkan dokter hewan bernama Drh I Made Kompyang Artawan alias Pak Diva, 47, tewas, Prajuru Desa Adat Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan langsung menggelar upacara pecaruan di TKP penusukan Banjar Darma Kelod, Desa Riang Gede pada Kamis (25/3).

Perbekel Desa Riang Gede, Dewa Putu Suraga mengatakan proses upacara pecaruan berlangsung Kamis sore. Ini dilakukan sesuai dengan paruman prajuru adat setempat. Proses pecaruan ini bertujuan untuk proses pembersihan atau penetralisir wilayah pasca terjadi peristiwa penusukan hingga menyebabkan orang meninggal dunia. “Intinya kami mengharapkan tidak ada hal yang tidak ingin terjadi kedepannya,” tegas Dewa Suraga.

Dikatakan pasca kejadian penusukan ini, situasi kondisi masyarakat di Desa Riang Gede kondusif. “Kami juga berharap pada intinya pecaruan ini nantinya bisa mengembalikan bayu, sabda, idep dan juga menetralisir wilayah sehingga kondisi dan aktivitas warga bisa kembali normal,” harapnya.

Sementara itu jenazah dari korban I Made Kompyang Artawan alias Pak Diva sudah dipulangkan ke rumah duka pada Rabu (24/3) sore. Sesuai rencana akan dilakukan upacara pengabenan pada Rabu (31/3) mendatang di setra adat setempat. “Ya upacara pengabenan akan dilakukan tanggal 31 Maret mendatang,” imbuhnya.

Disis lain, pihak kepolisian masih terus melakukan proses hukum terhadap pelaku Ida Bagus Ketut Alit Surya Ambara alias Surya Brasco, 41. Hanya saja kepolisian belum memberikan keterangan utamanya motif pelaku melakukan aksi penusukan hingga menimbulkan korban jiwa. “Belum (motif), sementara kami masih melengkapi penyidikan,” tegas Kasat Reskrim Polres Tabanan Aji Yoga Sekar.

Kata dia untuk kelanjutan proses hukum tersebut, polisi sudah memeriksa 10 saksi. Sementara terkait dengan hasil otopsi AKP Aji Yoga Sekar enggan mengungkap berdalih hasilnya belum diterima. “Otopsi sudah dilaksanakan tetapi belum dapat hasilnya,” tandasnya.

Seperti diketahui, dokter hewan yang akrab disapa Pak Diva, 47, meregang nyawa di tangan tetangganya sendiri, Ida Bagus Ketut Alit Surya Ambara alias Surya Brasco, 39, Selasa (23/3) petang. Pelaku yang seorang residivis nekat menghabisi nyawa korban dengan tusukan pisau lipat secara membabibuta, diduga karena tersinggung dibilang lemah. *des

Komentar