nusabali

Akses Denpasar-Singaraja Sempat Lumpuh 1,5 Jam

Bencana Longsor-Pohon Tumbang di Tanjakan Sisi Utara Desa Pancasari

  • www.nusabali.com-akses-denpasar-singaraja-sempat-lumpuh-15-jam

SINGARAJA, NusaBali
Bencana tebing longsor disertai pohon tumbang terjadi di Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul, tepatnya di Kilometer 25 Banjar Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (25/3) siang.

Bencana ini sempat membuat lumpuh akses Denpasar-Singaraja. Peristiwa tebing longsor dan pohon tumbang di jalur tanjakan ujung utara Desa Pancasari (sisi atas sebelah timur Danau Buyan), terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.00 Wita, saat hujan deras mengguyur kawasan puncak. Tebing setinggi 15 meter di sisi timur jalan longsor menutup badan jalan.

Informasi di lapangan, tebing berbatu tiba-tiba longsor tak lama setelah bunyi petir menggelegar. Tanah dan bebatuan tebing yang longsor ini kemudian menyeret dua buah pohon berukuran besar dengan diameter 50 sentimeter dan tinggi 7 meter, hingga tercerabut dari akarnya. Material longsor dan pohon tumbang melintang ke arah barat, menutup penuh badan jalan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana longsor di jalan tanjakan sisi utara Desa Pancasari ini. Pasalnya, saat kejadian siang itu, kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas di titik lokasi longsor dan pohon tumbang.

Menurut Luh Sukerti, 47, seorang perempuan yang berjualan pakan monyet di sekitar lokasi TKP, dirinya tidak mengetahui pasti kejadian longsor tersebut. Saat longsor terjadi, Luh Sukerti sedang berada di dalam gubuk sederhana, karena hujan hujan deras.

Gubuk sederhana tempat jualan pakan monyet yang ditempati Luh Sukerti berada dalam jarak sekitar 500 meter sebelah selatan (bagian bawah) dari titik longsor. “Saya tidak tahu persis bagaimana kejadian longsornya. Saya baru ngeh saat kendaraan dari arah Denpasar macet dan ada aliran lumpur di pinggir jalan,” tutur perempuan baruh baya ini.

Bencana longsor dan pohon tumbang itu sendiri sempat melumpuhkan arus lalulintas di Jalur Utama Denpasar-Singaraja selama 1,5 jam. Kendaraan dari dua arah tidak dapat bergerak sama sekali, karena dihadang gundukan material longsor dan batang pohon roboh.

Bahkan, kemacetan kendaraan mengular sepanjang hampir 4 kilometer. Dari arah utara (Kota Singaraja), antrean kendaraan mengular sepanjang 2 kilometer mulai Jembatan Shortcut Titik 5-6 Desa Pegayaman (Kecamatan Sukasada, Buleleng) hingga titik longsor. Sedangkanm dari arah selatan (Denpasar), antreann kendaraan mengular mulai Pasar Desa Pancasari hingga titik longsor.

Krodit lalulintas di Jalur Denpasar-Singaraja vis Bedugul ini baru terurai sekitar pukul 14.00 Wita, setelah Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, dibantu Polsek Sukasada dan jajaran TNI, melakukan evakuasi material longsor dan po-hon tumbang di tanjakan sebelah timur Danau Buyan.

Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, laporan terjadi bencana longsor dan pohon tumbang di habitat monyet (kera) kawasan Pancasari ini diterimanya sekitar pukul 13.00 Wita. Dia mendapatkan telpon dari salah satu anggota DPRD Buleleng yang sedang terjebak macet di kawasan puncak Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada akibat longsor.

“Tim kami berkekuatan 10 orang langsung meluncur ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi, karena material dan pohon tumbang menutup seluruh badan jalan,” papar Putu Ariadi.

Menurut mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng ini, penangaanan batang pohon tumbang melintang menutupi jalan dapat dituntaskan dalam waktu 1,5 jam. Arus lalulintas kemudian mulai dibuka menggunakan setengah badan jalan sekitar pukul 14.30 Wita.

Sejumlah personel Polsek Sukasada kemudian mengatur arus lalulintas dengan membuka setengah jalan dan memberikan kendaraan melaju secara bergantian. Sedangkan pembersihan material longsor terakhir dibersihkan oleh tenaga harian lepas Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Bali-Nusra Kementerian PUPR.

Putu Ariadi tidak memungkiri sepanjang Jalur Singarjaa-Denpasar via Bedugul memang sangat rawan longsor. Bencana longsor dan pohon tumbang terjadi setiap tahun saat musim hujan di kawasan ini. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat hujan deras,” tandas Putu Ariadi yang juga mantan Camat Gerokgak, Buleleng. *k23

Komentar