nusabali

Tanah Longsor, Senderan 16 Meter Ikut Tergerus

  • www.nusabali.com-tanah-longsor-senderan-16-meter-ikut-tergerus

MANGUPURA, NusaBali
Bencana tanah longsor kembali terjadi di Badung. Kali ini bencana tanah longsor terjadi di Banjar Bindu, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, Minggu (14/3) malam sekitar pukul 20.00 Wita, atau saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Syukur tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari atas seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata, mengatakan informasi telah terjadi bencana tanah longsor diterima tim pada Senin (15/3) sekitar pukul 07.58 Wita. “Begitu mendapat informasi, tim langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pendataan,” katanya.

Dari hasil pendataan, tanah longsor berdampak pada tergerusnya senderan dengan panjang sekitar 16 meter dan tinggi sekitar 7 meter. Material longsor juga menutup setengah badan jalan.

“Ini tergolong bencana dengan kategori berat. Bahkan, dari hasil pendataan tadi (kemarin), total kerugian sekitar Rp 100 juta. Namun, Syukur dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” kata Ermy Setiari.

Ermy Setiari menambahkan, mengingat musim hujan masih berlangsung saat ini, masyarakat diimbau untuk lebih hati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana longsor.

Secara umum daerah rawan bencana di Badung yakni berada di Badung Utara. Sedangkan di Badung Selatan berpotensi terjadi banjir dan stunami.

Untuk kawasan yang berpotensi rawan longsor, yang paling diatensi yakni di wilayah Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, termasuk juga di Kecamatan Kuta Selatan.

Sementara, untuk wilayah rawan tsunami ada di 18 desa atau kelurahan yang ada di pesisir, terutama di Badung Selatan, yakni Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran, Kutuh, Ungasan, Pecatu, Kedonganan, Kuta, Tuban, Legian, Seminyak, Krobokan Kelod, Kerebokan, Tibubeneng, Canggu, Pererenan, Munggu, dan Cemagi. *asa

Komentar