nusabali

Putri Koster Ajak Semua Warga Ikut Vaksinasi

Pemprov Bali Permudah Vaksinasi Covid-19

  • www.nusabali.com-putri-koster-ajak-semua-warga-ikut-vaksinasi

DENPASAR, NusaBali
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster menyerukan kepada semua TP PKK kabupaten/kota, desa hingga kader PKK di seluruh Bali supaya mengajak masyarakat minimal di tingkat keluarga, untuk ikut gerakan vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut terungkap saat Ny Putri Koster bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menjadi narasumber dalam acara ‘Perempuan Bali Bicara’ di stasiun televisi swasta, di Denpasar, Jumat (5/3) siang.

PKK sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan program pemerintah, sepakat untuk lebih mengintesifkan kegiatan sosialisasi terhadap program vaksinasi massal yang dicanangkan Pemprov Bali. “Kami ingin memberi pemahaman ke masyarakat tentang pentingnya vaksin agar bisa keluar dari pandemi Covid-19, sekaligus menyukseskan program pemerintah dalam upaya vaksinasi ini,” ujar Ny Putri Koster dalam acara yang mengambil tema ‘Peran PKK Mensosialisasikan Vaksinasi Covid-19 Sebagai Bagian Upaya Membangun Ketahanan Keluarga’.

Ny Putri Koster mengatakan, dalam upaya mensosialisasikan ke masyarakat, PKK pasti menggandeng ahli atau pihak terkait untuk menjelaskan secara detail mekanisme dan teknik di lapangan. “Seperti saat ini, dalam mengedukasi masyarakat kami mendatangkan Kadis Kesehatan yang bisa menjelaskan secara rinci tentang apa itu vaksin, proses vaksinasi, dan teknis-teknis lainnya agar masyarakat benar-benar paham,” beber istri Gubernur Bali Wayan Koster, ini.

Ny Putri Koster juga mengingatkan masyarakat untuk jangan gampang percaya hoax terkait vaksin. Dia mengimbau agar selalu kroscek kebenaran berita tersebut melalui media kredibel atau melalui situs pemerintah. “Harus dikroscek informasi tentang vaksin, atau bisa melalui informasi resmi dari pemerintah,” ujar Ny Putri Koster.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, menjelaskan  atas instruksi Gubernur Wayan Koster, Pemprov Bali telah mempermudah program vaksinasi Covid-19 di Bali. “Cukup datang bawa KTP ke faskes terdekat maupun ke posko-posko vaksinasi yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Anda bisa langsung mendapatkan vaksin,” beber Suarjaya seraya menjelaskan tidak perlu mendaftar terlebih dahulu melalui layanan SMS maupun aplikasi.

Hal itu menurutnya untuk mempercepat pembentukan imunitas kelompok atau herd immunity yang ditargetkan bisa tercapai Desember 2021. Sehingga untuk mencapai hal tersebut, dalam tahap kedua vaksinasi ini pemerintah harus menyuntikkan vaksin kepada sekitar 3 juta warga Bali dengan rata-rata 10 ribu suntikan per hari. “Itu untuk 2-4 pekan pertama, selanjutnya harus ditingkatkan lagi menjadi 20 ribu suntikan per hari karena ada masyarakat yang menerima suntikan pertama dan kedua,” imbuhnya.

Suarjaya menjelaskan, ada beberapa tahapan vaksinasi, tahapan pertama adalah untuk tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus ini. Hal itu sudah tercapai, meskipun ada beberapa tercecer belum dapat karena kondisi nakes yang belum memungkinkan untuk divaksin. Tahap kedua yang disasar adalah kelompok lansia, pelayan publik seperti guru, TNI/Polri, PNS, pegawai hotel, pegawai swasta, pedagang di pasar, dan kelompok yang sering berhadapan dengan masyarakat, dan ini ditargetkan selesai pada Juli 2021. Untuk vaksinasi tahap 3 akan menyasar masyarakat yang jarang berhubungan dengan publik seperti petani, ibu rumah tangga, dan lainnya. “Sedangkan vaksinasi tahap akhir akan menyasar warga di daerah terisolir serta menargetkan warga yang tercecer belum mendapatkan fasilitas vaksin,” beber Suarjaya.

Pada kesempatan tersebut, dia mengajak masyarakat untuk tidak takut divaksin. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac yang sudah teruji secara klinis sangat aman bagi masyarakat. “Jadi di sini tidak ada alasan lagi untuk takut divaksin. Hingga saat ini kami tidak menemukan bahkan di Indonesia dan di seluruh dunia kasus berat atas efek samping vaksin Sinovac ini,” tegas Suarjaya.

Mengenai aturan setelah vaksinasi, Suarjaya tetap mengimbau masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan 6M. “Hal itu tetap kita tekankan Jangan beranggapan saya divaksin lalu saya kebal, tentu tidak. Kita semua akan kebal jika kekebalan kelompok di seluruh dunia ini tercapai. Dan vaksin adalah jalan satu-satunya saat ini agar cepat mencapai kekebalan kelompok itu,” ujar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, ini. *nat

Komentar