nusabali

Pengurus MUI Bali 2020-2025 Siap Direpotkan Layani Umat

  • www.nusabali.com-pengurus-mui-bali-2020-2025-siap-direpotkan-layani-umat

MANGUPURA, NusaBali.com
Kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali masa khidmat 2020-2025 akan dikukuhkan sekaligus menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Sabtu (6/3/2021).

Rencananya, pengukuhan MUI Bali di bawah kepemimpinan H Mahrusun Hadiono yang dilangsungkan di InterContinental Hotel Jimbaran ini akan dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster. “Pengukuhan yang bertepatan dengan  22 Rajab 1442 Hijriyah ini  akan dilakukan langsung oleh  MUI Pusat,” kata H Oktan Hidayat, Steering Commitee Rakerda I MUI Bali, Jumat  (5/3/2021).

Pada Musyawarah Daerah (Musda) MUI Bali bulan Desember 2020, Mahrusun terpilih menjadi Ketua baru menggantikan ketua terdahulu H Taufiq As’adi untuk memimpin MUI Provinsi Bali 2020-2025. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Bali ini didampingi H Masrur Makmur (Wakil Ketua Umum), serta KH Noor Hadi Al Hafidz (Ketua Dewan Pertimbangan MUI Bali) yang selama ini dikenal sebagai pengasuh PP Roudhlotul Huffadz sekaligus Rais Syuriah PWNU Bali.

Pada pengukuhan kepengurusan 2020-2025 ini, lanjut Oktan Hidayat, bermakna apresiasi bagi para pengurus yang siap melayani umat dalam segala persoalannya. Sebab salah satu peran dari MUI adalah khaadimul ummah, pelayan dari umat. “Ini artinya para pengurus akan siap direpotkan oleh umat setiap saat. Karena itulah para pengurus layak  kita apresiasi agar stamina kerjanya  bertahan, energi kerjanya minimal konstan sampai dengan  selesainya masa khidmat tahun 2025,” ujarnya. 

Pada Rakerda nanti, pengurus akan memusyawarahkan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang bertema ‘Memperkokoh  Kebersamaan, Membangun Optimisme Ditengah Pandemi’. “Dengan tema ini, menandakan bahwa MUI Bali akan hadir di tengah tengah masyarakat Bali dengan solusinya yang diwujudkan dalam program kerja atau kegiatan selama satu tahun ke depan,” kata Okta Hidayat.

Solusi-solusi yang dimunculkan ke depan antara lain, pemberdayaan ekonomi umat, agar umat  bisa mandiri dan memiliki ketahanan ekonomi. Selanjutnya program penguatan mental dan spiritual umat di tengah pandemi. Lalu ada program penguatan ketahanan keluarga, hingga kegiatan-kegiatan taktis yang bersentuhan langsung dengan dampak pandemi melalui crisis center MUI Bali dan program unggulan lainnya.*mao

Komentar