nusabali

Satgas Awasi Lebih Ketat Pintu Masuk Bali

Setelah Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia

  • www.nusabali.com-satgas-awasi-lebih-ketat-pintu-masuk-bali

Selain dilakukan penambahan personel di pintu masuk Bali, Satgas juga kembali mengimbau agar pelaksanaan protokol kesehatan dengan mencegah kerumunan.

DENPASAR, NusaBali

Virus Corona varian baru B117 asal Inggris dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Kondisi ini membuat Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melakukan antisipasi. Meskipun belum ada laporan kasus Corona varian baru ini muncul di Provinsi Bali, namun Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali lakukan antisipasi memperketat pengawasan jalur masuk Bali dengan melakukan penebalan personel untuk mengawasi lalulintas orang masuk Bali.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, dikonfirmasi NusaBali, Rabu (3/3) mengatakan antisipasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali terhadap kemunculan kasus Corona varian baru ini hanya bisa sebatas mengawasi lalulintas orang masuk Bali secara ketat yang salah satunya mengawal pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) di pintu masuk Bali.

"Kami melakukan penebalan personel memperketat pengawasan lalulintas orang yang datang atau masuk Bali, dengan pelaksanaan Prokes yang ketat dan lebih disiplin. Mudah-mudahan tidak sampai muncul kasus virus Corona dengan varian baru di Bali," ujar Made Rentin.

Di samping dilakukan penambahan personel di pintu masuk Bali, pihaknya juga kembali mengimbau agar pelaksanaan Prokes (protokol kesehatan) dengan mencegah kerumunan. "Prokes yang ketat menjadi kunci kita di Bali. Masyarakat diharapkan jangan pernah lengah soal pelaksanaan Prokes ini. Terutama kegiatan sosial. Kita di Bali penyamabrayaan itu begitu tinggi, berkerumun harus dihindari," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini.

Kata Rentin, per Rabu kemarin kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali bertambah 198 kasus sehingga total kumulatifnya menjadi 34.897 kasus (34.824 WNI dan 73 WNA). Sementara pasien sembuh bertambah 222 orang menjadi kumulatif 31.865 orang (31.807 WNI dan 4 WNA). Lalu pasien Covid-19 meninggal dunia bertambah 8 orang, sehingga total kumulatifnya menjadi 947 orang (943 WNI dan 4 WNA). Sedangkan pasien yang masih dalam perawatan hingga kemarin sebanyak 2.085 orang (WNI 2.074 orang dan WNA 11 orang).

Rentin menambahkan laporan zonasi Covid-19 di Provinsi Bali saat ini sebanyak 3 daerah masih zona merah (risiko tinggi). Tiga (3) daerah ini masing-masing Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Sementara 6 daerah masih zona orange (risiko sedang). Enam (6) daerah itu masing-masing Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng.

Rentin menambahkan saat ini SE Nomor 5 Tahun 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis desa/kelurahan dalam tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali masih berlaku dari 23 Februari sampai 8 Maret 2021. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran Covid-19 di masyarakat.

"Masyarakat diharapkan melaksanakan 6M, memakai masker standar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun tubuh dan mentaati aturan serta tidak berkerumun dengan membatasi kegiatan sosial sesuai aturan berlaku," tegas mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.

Seperti diberitakan bertepatan dengan peringatan setahun Corona di Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono melaporkan temuan 2 kasus mutasi virus Corona B117 asal Inggris di Indonesia. Ini menjadi kasus pertama di Indonesia sejak varian tersebut sejak mewabah di Inggris September 2020.

"Tepat 1 tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation, di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," ujarnya dalam acara virtual peringatan 1 tahun pandemi oleh akun YouTube Kemenristek/BRIN, Selasa (2/3). Wamenkes Dante menyebut, dengan ditemukannya kasus ini, penanganan pandemi di Indonesia akan semakin sulit.

Dikutip dari USS Today, mutasi virus B117 ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020. Dikhawatirkan, kasus Covid-19 akibat varian baru ini lebih berbahaya. Pasalnya, penularannya lebih mudah dan cepat. Terhitung sejak September - awal Desember 2020, jenis virus ini jadi penyebab 60 persen kasus aktif Covid-19 di Inggris.


Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah telah membangun sistem ketahanan kesehatan nasional untuk menekan penyebaran mutasi virus SARS-CoV-2 B117 yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Salah satu ketahanan tersebut adalah dengan memperkuat pengamanan protokol kesehatan di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Upaya itu juga dilakukan guna mengantisipasi sebaran virus mutasi Covid-19 lainnya seperti yang berasal dari Brasil, hingga Afrika Selatan.

Dua kasus Corona varian baru asal Inggris ini ternyata terdeteksi pada dua (2) tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang, Jawa Barat. Satgas Penanganan Covid-19 Karawang langsung melakukan tracing dan testing kontak erat terkait temuan ini.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengungkapkan, dua TKI tersebut, yakni M, 40, asal Kecamatan Lemahabang dan A, 45, asal Kecamatan Pedes. M diketahui pulang dari Arab Saudi ke tanah air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2021. Dia kemudian menjalani isolasi di Pademangan, Jakarta dan hasilnya negatif Covid-19.


Sedangkan A pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada 31 Januari 2021. Tes PCR A menunjukkan hasil positif Covid-19 dan kemudian A menjalani isolasi di Pademangan. "Saat kembali ke Karawang keduanya sudah negatif (Covid-19)," ujar Fitra di Karawang, Rabu kemarin dilansir kompas.com. Fitra mengaku baru mendapat informasi keduanya terpapar virus corona varian B.1.1.7 dari Kementerian Kesehatan, Selasa (2/3) sore. Satgas, kata Fitra, langsung melakukan pelacakan dan pengetesan kepada keluarga dan kontak erat.  

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Pemkab Karawang untuk segera mengantisipasi penyebaran mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 yang sudah ditemukan di Kabupaten Karawang. "Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali," kata Emil, sapaan akrabnya, usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu kemarin.

Dia menjelaskan, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri. Saat ini, tim Satgas Covid telah melakukan pelacakan terhadap pihak keluarga. "Virus varian B.1.1.7 UK ini terdeteksi ada di Karawang, dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways, sesuai prosedur mendarat diisolasi 10 hari,” tutur Emil.

"Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing," tambahnya. Dipastikan bukan mutasi lokal, melainkan impor dari luar Analisis sementara, lanjut Emil, mutasi virus tersebut dipastikan bukan mutasi lokal. Saat ini, ia sudah memerintahkan tim ahli untuk melakukan kajian serta mencari upaya pencegahan.

“Karena virus varian ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya, dua orang ini tercatat bepergian internasional. Kadiskes dan peneliti melakukan kajian, bagaimana merespons treatment-nya. Kami sedang menunggu kajian,” jelasnya. *nat

Komentar