nusabali

Kinerja Para Kepala OPD akan Dievaluasi

  • www.nusabali.com-kinerja-para-kepala-opd-akan-dievaluasi

Tunggu 6 bulan untuk mutasi dan pengisian sejumlah jabatan yang belum definitif

NEGARA, NusaBali

Sesuai aturan Pusat, pimpinan daerah yang baru saja dilantik  tidak diperbolehkan langsung merombak jajaran birokrasi. Namun mutasi ataupun pengisian jabatan definitif, bisa dilaksanakan setelah masa jabatan berjalan selama 6 bulan. Waktu selama 6 bulan itu pun akan dijadikan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, untuk mengevaluasi kinerja pejabat di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Jembrana.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Tamba, saat ditemui di ruangannya, usai menjalankan beberapa agenda pada hari pertama kerja sebagai Bupati Jembrana, Senin (1/3).

Salah satu agenda kerjanya saat hari pertama Senin pagi kemarin, Bupati Tamba bersama Wakilnya, I Gede Ngurah Patriana Krisna sempat merapatkan para Kepala OPD di ruang rapat lantai 3 Kantor Bupati Jembrana.

Dalam rapat koordinasi (rakor) itu, Bupati Tamba yang juga didampingi Pj Sekda Jembrana, I Nengah Ledang, meminta agar para Kepala OPD langsung kerja dengan  memahami dan mengimplementasikan visi-misinya saat kampanye Pilkada Jembrana 2020 lalu.

Bupati Tamba menegaskan, visi-misinya yakni Mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana serta Nangun Sad Kertih Loka Jembrana, diharapkan mampu secara konkret dilaksanakan jajaran OPD di Jembrana.

Paling tidak ada waktu selama 6 bulan untuk melihat kinerja para Kepala OPD, sebelum melaksanakan mutasi termasuk pengisian sejumlah jabatan yang belum terisi pejabat definitif.

“Menunggu 6 bulan. Ada waktu adaptasi sama kita,” ujarnya.

Menurut Bupati Tamba, dirinya tidak ingin sewenang-wenang. Menempatkan pejabat itu, baginya adalah salah satu hal prinsip, dan tidak boleh hanya dijalankan berdasar suka dan tidak suka. Tetapi dinilai berdasar kemampuan dan inovasi dalam mengimplementasikan visi-misinya.

“Mudah-mudahan yang ada ini (pejabat saat ini, semua speed-nya kenceng. Kalau mereka sukses dalam 6 bulan ini, tidak ada hal yang signifikan terjadi. Jadi tetap kita akan lihat dulu kinerjanya selama 6 bulan ini,” ujarnya.

Sementara dalam rakor bersama para Kepala OPD, Bupati Tamba menyebutkan, beberapa potensi Jembrana yang patut dioptimalkan. Diantaranya, pelestarian sumber daya air yang diperuntukkan untuk irigasi subak.

Terkait pelestarian sumber daya air itu, segenap OPD diminta melakukan upaya dan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya dengan membudidayakan tanaman bambu di kawasan hulu.

Bupati Tamba menjelaskan, di samping sebagai penahan air saat musim kering, tanaman bambu memiliki banyak manfaat. Selain digunakan bahan untuk kebutuhan upakara, bambu juga menjadi bahan sejumlah alat-alat kesenian. Seperti tingklik, serta jegog yang menjadi  salah satu kesenian khas Jembrana.

“Kita coba untuk mulai melakukan penanaman bambu di hulu. Khususnya di alur sungai di hulu,” ucapnya.

Dalam mendukung implementasi program kerjanya,  Bupati Tamba juga mengingatkan agar tidak ada ego sektoral. Tiap OPD mesti bersinergi saling dukung dalam mengimplementasikan program-programnya ke depan.

“Harus saling dukung, karena tujuannya sama. Mari kita bersama-sama membangun dan memajukan Jembrana,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini. *ode

Komentar