nusabali

Halaman Rumah Roboh Nelayan Diungsikan

  • www.nusabali.com-halaman-rumah-roboh-nelayan-diungsikan

AMLAPURA, NusaBali
Penyengker beserta halaman rumah dan penyengker palinggih sanggah milik nelayan I Nyoman Latra, 45, di Banjar Tukad Buah, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, Sabtu (27/2) pukul 03.15 Wita, jebol.

Akibatnya pondasi palinggih Surya, Taksu dan rong tiga, tergerus. Bahkan rumah korban yang berjarak sekitar 80 cm dari lokasi longsor terancam roboh, jika hujan deras kembali mengguyur. Atas dasar itulah Perbekel Seraya Timur, I Made Pertu, menginstruksikan korban I Nyoman Latra agar mengungsi di rumah kerabatnya untuk sementara.

Panyengker rumah dan palinggih sanggah yang jebol ini terjadi pagi hari dilaporkan Kelian Banjar Dinas Tukad Buah I Ketut Pasek, kepada Perbekel Seraya Timur I Made Pertu. Selanjutnya I Made Pertu meneruskan laporan itu ke TRC BPBD (Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa melakukan peninjauan di lokasi bersama anggotanya. Lokasi longsor di halaman rumah ini jauh dari jalan raya, hanya saja yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan, rumah korban bisa roboh jika kembali diguyur hujan.

Sebab, struktur tanah di halaman rumah itu telah terkikis. Panyengker halaman rumah yang jebol panjang 10 meter lembar 8 meter, dan tinggi sekitar 12 meter. Sebab, lokasi rumah itu di ketinggian dan di kemiringan. Sedangkan panyengker palinggih sanggah yang jebol panjang 5 meter, lebar 4 meter, dengan ketinggian 12 meter, jebolnya ke arah timur, kerugian sekitar Rp 70 juta.

Petugas TRC BPBD Karangasem tidak melakukan tindakan hanya melakukan pemantauan. Sebab, material longsor itu tidak menutupi akses jalan raya. Hanya memberikan edukasi kepada korban agar berhati-hati, khawatir terjadi longsor susulan. "Saya hanya mengingatkan korban agar sementara ngungsi di rumah kerabat terdekat, sebab longsor itu menggerus pondasi rumah dan palinggih sanggah," kata Ida Ketut Arimbawa.

Hal senada dipaparkan Perbekel Seraya Timur I Made Pertu. "Saran saya, jika nantinya melakukan perbaikan, hendaknya menggunakan teknis terasiring, sehingga panyengker jebol tidak terulang," jelasnya. Di rumah itu hanya tinggal 1 KK, dengan kepala keluarga, I Nyoman Latra, dengan istri dan dua anak. *k16

Komentar