Disdikpora Bangli Dapat DAK Rp 24 Miliar
Sebanyak 20 kegiatan dengan anggaran di bawah Rp 200 juta.
BANGLI, NusaBali
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli mendapatkan gelontoran anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 24 miliar di tahun 2021. Anggaran itu untuk rehabilitasi ruang kelas, labolatorium hingga pembangunan ruang guru. Besaran anggaran bervariasi dari Rp 54 juta hingga Rp 3,2 miliar, tergantung kegiatan yang dilakukan.
Kasi Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maha Arta mengatakan angagran DAK yang diterima tahun 2021 sebesar Rp 24 miliar. Meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp 11 miliar. Peruntukannya untuk kegiatan fisik SD dan SMP. Kegiatan fisik berupa pembangunan ruang guru, pembangunan ruang UKS, rehabilitasi ruang perpustakaan, rehabilitasi ruang laboratorium, dan rehabilitasi toilet. “Penetapan sekolah yang mendapat kegiatan fisik mengacu dapodik yang dikirim pihak sekolah,” ungkap Ida Bagus Maha Arta, Jumat (19/2).
Dijelaskan, Disdikpora Bangli mengajukan lewat Bapeda dengan aplikasi Kresna. Pemerintah pusat akan memadukan data dapodik dengan data yang dikirim lewat aplikasi Kresna. Besaran anggaran bervariasi dari Rp 54 juta hingga Rp 3,2 miliar, tergantung kegiatan yang dilakukan. IB Maha Arta mencontohkan untuk rehabilitasi ruang belajar SMPN 3 Bangli dengan anggaran Rp 3,2 miliar dan rehabilitasi ruang UKS SD digelontor anggaran Rp 54 juta.
Menurut IB Maha Arta, dari alokasi anggaran Rp 24 miliar, sekitar Rp 2 miliar untuk 20 kegiatan anggarannya di bawah Rp 200 juta. Sesuai juklak juknis kegiatan di atas Rp 200 juta akan ditenderkan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP), sedangkan di bawah Rp 200 juta dilakukan lewat Penunjukan Langsung. “Awal bulan April kegiatan sudah bisa ditenderkan lewat ULP,” jelas IB Maha Arta. *esa
Kasi Sarana Prasarana Pendidikan Dasar Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maha Arta mengatakan angagran DAK yang diterima tahun 2021 sebesar Rp 24 miliar. Meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp 11 miliar. Peruntukannya untuk kegiatan fisik SD dan SMP. Kegiatan fisik berupa pembangunan ruang guru, pembangunan ruang UKS, rehabilitasi ruang perpustakaan, rehabilitasi ruang laboratorium, dan rehabilitasi toilet. “Penetapan sekolah yang mendapat kegiatan fisik mengacu dapodik yang dikirim pihak sekolah,” ungkap Ida Bagus Maha Arta, Jumat (19/2).
Dijelaskan, Disdikpora Bangli mengajukan lewat Bapeda dengan aplikasi Kresna. Pemerintah pusat akan memadukan data dapodik dengan data yang dikirim lewat aplikasi Kresna. Besaran anggaran bervariasi dari Rp 54 juta hingga Rp 3,2 miliar, tergantung kegiatan yang dilakukan. IB Maha Arta mencontohkan untuk rehabilitasi ruang belajar SMPN 3 Bangli dengan anggaran Rp 3,2 miliar dan rehabilitasi ruang UKS SD digelontor anggaran Rp 54 juta.
Menurut IB Maha Arta, dari alokasi anggaran Rp 24 miliar, sekitar Rp 2 miliar untuk 20 kegiatan anggarannya di bawah Rp 200 juta. Sesuai juklak juknis kegiatan di atas Rp 200 juta akan ditenderkan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP), sedangkan di bawah Rp 200 juta dilakukan lewat Penunjukan Langsung. “Awal bulan April kegiatan sudah bisa ditenderkan lewat ULP,” jelas IB Maha Arta. *esa
Komentar