nusabali

Pandemi, Bulung 'Hidupi' Warga Serangan

  • www.nusabali.com-pandemi-bulung-hidupi-warga-serangan

DENPASAR,NusaBali
Laut bagi warga Kelurahan/Desa Serangan Denpasar Selatan, adalah sumber penghidupan. Itu bukan kiasan, tetapi fakta.

Karena warga di desa ini memang bergantung pada apa yang ‘diberikan’ oleh laut. Salah satunya rumput laut atau yang biasa disebut bulung.

Di saat pandemi Covid-19 yang mematikan hampir semua sektor, pendapatan dari rumput laut membantu warga setempat.

Sebagaimana yang dilakoni I Wayan Manjur,55, salah seorang warga Serangan. Dia menuturkan penghasilan dari menjual rumput laut -lah menjadi tumpuan ekonomi keluarganya. “Astungkara tiap hari panen,” ceritanya Rabu (10/2).

Untuk diketahui rumput laut atau bulung yang dimaksud Manjur adalah sejenis rumput laut yang biasa disebut bulung sangu, yang biasa dikonsumsi dalam bentuk rujak bulung atau rujak bulung kuah pindang. Rumput laut ini dikumpulkan nelayan dari perairan Serangan dan sekitarnya. “Sehari bisa dapat limabelas kilo,” ungkap Manjur.

Untuk bisa dikonsumsi, bulung diproses. Mulai dari pembersihan, pengeringan, hingga perebusan siap konsumsi.

Manjur pun mengaku bersyukur di masa pandemi Covid-19, bulung masih bisa diperoleh. Bulung itulah yang menjadi tumpuan ekonomi keluarganya. “Sedang yang lain, pariwisata sudah sepi,” ceritanya.

Untuk saat ini  harga perkilo bulung yang masih basah atau baru petik Rp 15 ribu perkilo. Sedang setelah kering sampai Rp 65 ribu lebih  perkilo. Bulung ini dijual ke Peken (Pasar ) Badung, oleh para pengepul. *K17

Komentar