nusabali

BLK Disnaker Karangasem Gelar Pelatihan 9 Paket

  • www.nusabali.com-blk-disnaker-karangasem-gelar-pelatihan-9-paket

AMLAPURA, NusaBali
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Dinas Tenaga Kerja Karangasem tetap menggelar pelatihan untuk calon tenaga kerja meski pandemi Covid-19, Rabu (10/2).

Latihan sebanyak 9 paket, meningkat dibandingkan tahun 2020 sebanyak 7 paket. Para peserta pelatihan dan instruktur menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama pertemuan.  

Kepala UPTD BLK Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karangasem, I Komang Eli Kusuma, mengatakan pelatihan mulai dijalankan setelah mendapat izin dari Satgas GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Karangasem. Pelatihan dibagi dua shift. Shift pagi pukul 07.30-12.00 Wita, shift siang pukul 11.30-17.00 Wita tanpa jam istirahat. Sebanyak 9 paket pelatihan yakni processing (teknis membuat roti), listrik, AC, kitchen, desain grafis, waiter, pariwisata dua paket, dan sepeda motor.

Persyaratan keluarnya izin dari Satgas GTPP mesti memenuhi protokol kesehatan, punya thermo gun, fasilitas tempat cuci tangan, peserta dibatasi, dan memiliki ruang yang cukup untuk jaga jarak. Peserta pelatihan setiap paket sebanyak 16 orang. Instruktur dan peserta wajib pakai masker, sebelum masuk ruangan wajib cek suhu tubuh. Jika ada peserta yang mengalami batuk, pilek, dan demam disarankan tidak ikut pelatihan.

Khusus peserta dari daerah yang ada warga positif Covid-19, pesertanya diingatkan agar tidak keluar rumah dan jaga jarak. Sehingga selama pelatihan steril dari Covid-19. “Pelaksanaannya tetap seperti di tahun 2020, menjalankan prokes ketat agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19 di tempat pelatihan,” kata Komang Eli Kusuma. Paket processing (membuat roti) misalnya pertemuannya paling singkat, hanya 18 kali. Paket lainnya dengan jumlah pertemuan 30 kali.

Instruktur processing yakni Sugiatna, instruktur kitchen I Wayan Suyasa, instruktur desain grafis I Putu Hari Partadi, instruktur listrik Made Sariana, instruktur sepeda motor I Komang Trisila, dan pariwisata AA Sanjaya, instruktur AC Antonius Edy Kurniawan, dan instruktur menjahit Handayani. Biaya pelatihan sepenuhnya dari APBN. “Tujuannya untuk menciptakan calon tenaga kerja mandiri,” jelasnya. Pertemuan tahap awal hanya baru dua kali pertemuan, semuanya menyangkut teori dasar. *k16

Komentar