nusabali

Usai Aci Manda, Desa Bugbug Gelar Nyepi Adat

  • www.nusabali.com-usai-aci-manda-desa-bugbug-gelar-nyepi-adat

AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, menggelar Nyepi Adat pada Buda Paing Landep, Rabu (10/2).

Ini perayaan tiap tahun usai menggelar aci manda atau upacara kasanga pada Anggara Umanis Landep, Selasa (9/2). Upacara aci manda ditandai dengan madeeng atau mapeed keliling desa. Namun tradisi ini digelar secara simbolik karena pandemi Covid-19.


Bendesa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengatakan madeeng hanya dilakukan secara simbolis melibatkan empat anak lelaki teruna pasting (anak kecil). Masing-masing 2 orang dari timur Pura Bale Agung dan 2 orang dari barat Pura Bale Agung. Mereka madeeng tanpa busana atas, hanya pakai kain untuk bagian bawah. Ciri khas peserta madeeng berambut panjang. Teruna pasting ini tugasnya mundut prasasti. Sedangkan prajuru desa mundut (mengusung) Pratima Ida Sang Hyang Aji Purana Pura Pingit.

Saat upacara aci manda juga nedunang pratima Ida Bhatara Gede Agung Sakti dari Jro Kawan. Iring-iringan madeeng diikuti Bendesa Adat Bugbug, Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug, dan para pamangku. Madeeng berawal dari Pura Puseh sekitar pukul 15.30 Wita, keliling desa menuju Pura Penyarikan, berakhir di Pura Bale Agung. Di Pura Bale Agung, seluruh pratima dan prasasti kalinggihang (distanakan) di Gedong Bale Agung. Prosesi diakhiri dengan sembahyang bersama dipimpin Jro Mangku Widia, Jro Mangku Budiana, dan Jro Mangku Nengah Iker.

Selanjutnya Nyepi selama 12 jam mulai pukul 07.00 Wita-19.00 Wita. Selama Nyepi dijaga pecalang. Krama tidak boleh menerima tamu dan tidak boleh bertamu. Bagi yang melanggar kena denda Rp 20.000. Saat Nyepi adat, krama juga wajib menjalankan Catur Brata Panyepian yakni Amati Geni (dilarang menyalakan api), Amati Karya (dilarang bekerja), Amati Lelungan (dilarang bepergian), dan Amati Lelangungan (dilarang menggelar hiburan). Desa Adat Bugbug mewilayahi 12 banjar adat.

Desa Bugbug merupakan lintasan Amlapura-Denpasar, lalulintas tetap bisa berjalan, hanya saja tidak boleh menurunkan dan menaikkan penumpang. “Semua aktivitas ekonomi tutup, mulai dari pasar desa, warung, kios, 7 SD, 1 SMP, 1 SMA, hingga aktivitas wisata di Objek Wisata Candidasa,” jelas I Nyoman Purwa Ngurah Arsana didampingi didampingi Baga Parahyangan I Wayan Artana.

Khusus untuk tahun ini, selain Nyepi adat juga melaksanakan Nyepi umum pada Redite Wage Wariga, Minggu (14/3). Baga Parahyangan I Wayan Artana mengatakan, Nyepi wajib dilaksanakan di Desa Adat Bugbug usai menggelar aci manda. “Sesuai awig-awig Desa Adat Bugbug, semua aci di Desa Adat Bugbug wajib dilaksanakan, walau dalam situasi Covid-19. Hanya saja, upacaranya skala kecil dan yang dihadirkan simbolis,” kata Wayan Artana yang juga Kasek SMKN Amlapura. Sebab ada bhisama, jika aci tidak terlaksana, wastu pralaya ikang nawarat. “Artinya jika aci tidak terlaksana, akan menemui bahaya untuk pemimpinnya,” jelas Wayan Artana. *k16

Komentar