nusabali

Jembatan Darurat Penghubung Desa Tinga-Tinga dan Desa Pengulon Jebol

  • www.nusabali.com-jembatan-darurat-penghubung-desa-tinga-tinga-dan-desa-pengulon-jebol

SINGARAJA, NusaBali
Jembatan darurat penghubung antara Desa Tinga-Tinga dan Desa Pengulon di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, jebol akibat tergerus air sungai, pada Sabtu (6/2).

Saat ini akses jalan alternatif di jembatan tersebut terputus sementara. Namun warga tetap bisa mengakses jalan utama dan jalan lainnya sehingga tidak ada yang terisolir.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, pihaknya menerima laporan jembatan di akses jalan kabupaten tersebut jebol pada Sabtu dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. "Jembatan penghubung Desa Tinga-Tinga dan Desa Pengulon jebol dan tidak bisa dilalui," kata IB Suadnyana, Minggu (8/2) siang.

Atas kejadian tersebut personel TRC-BPBD Buleleng telah mengecek ke lokasi untuk melakukan asesmen. "Jembatan tersebut memang jembatan di jalan penghubung antar desa. Kami sudah koordinasi dengan Camat Gerokgak dan Dinas PUTR Buleleng untuk tindak lanjutnya. Rencananya dinas akan membangun ulang jembatan," tandas dia.

Camat Gerokgak, Made Juartawan membenarkan jebolnya jembatan penghubung Desa Tinga-tinga dan Desa Pengulon. Jembatan tersebut merupakan jembatan darurat setelah sebelumnya pada tahun lalu jembatan itu amblas. Jembatan darurat tersebut jebol karena dihantam rumpun bambu yang hanyut bersama dengan air bah saat wilayah Gerokgak diguyur hujan deras sejak Jumat (5/2) malam.

"Sebelumnya memang sudah jebol sehingga waktu itu dibuatkan jembatan darurat oleh Dinas PUTR Buleleng, dan Jumat kemarin pada saat hujan lebat kembali jebol akibat debit sungai yang besar dan badan sungainya yang labil. Hasil koordinasi dengan Kadis PUTR, untuk sementara akan dibangun jembatan darurat agar bisa dilalui warga," bebernya.

Saat ini akses jalan alternatif di jembatan tersebut memang terputus sementara. Namun, kata Juartawan, warga di dua desa tersebut tetap bisa mengakses jalan utama dan jalan lainnya. "Itu merupakan jembatan di jalan alternatif. Warga masih bisa mengakses lewat jalan kabupaten lainnya dan ada juga jalan alternatif lain. Sehingga tidak sampai terisolir," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra, mengemukakan jembatan tersebut rencanya ditangani lewat dana PEN tahun 2021 ini. Untuk saat ini pihaknya akan mengambil langkah-langkah penanganan darurat dengan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta BPBD Buleleng.

Langkah darurat yang dilakukan, kata dia, adalah pengamanan tebing jembatan dan perkuatan jembatan darurat. "Jembatan itu memang jembatan yang sama dengan yang jebol pada tahun lalu. Saat ini kami ambil langkah darurat. Untuk biaya penanganan jembatan tersebut diperkirakan mencapai Rp 2 miliar," jelasI Putu Adiptha Ekaputrasaat dikonfirmasi terpisah. *m

Komentar